Indonesia Coba Cegah WNI Gabung ISIS
A
A
A
JAKARTA - Kekhawatiran semakin banyaknya warga negara Indonesia (WNI) yang bergabung dengan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), membuat pemerintah Indonesia mulai bergerak.
Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Marty Natalegawa saat ini Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sedang menggodok beberapa langkah pencegahan agar WNI tidak bergabung dengan organisasi semacam ini (ISIS).
“Kata kuncinya adalah pencegahan, bagaimana pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Luar Negeri bisa mengambil langkah-langkah untuk mencegah warga negara kita terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang jelas melanggar hukum, baik di dalam negeri maupun di negara tempat mereka berkunjung, dalam hal ini kegiatan mendukung kelompok ISIS ini,” ucap Marty saat ditemui Sindonews di Jakarta pada Selasa (5/8/2014).
Marty menjelaskan, Kemlu sedang membuat sebuah maping yang akan mengungkap jalur yang dipakai WNI untuk meninggalkan Indonesia dan berangkat ke Suriah. Namun, Marty menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut mengenai hal ini.
“Ini karena sifatnya pencegahan kita tidak bisa terlalu lugas menyampaikan bagaimana modalitasnya, karena itu akan menganggu efektifitas langkahnya. Intinya adalah kita akan bekerjasama dengan negara-negara terkait, kedutaan-kedutaan besar negara terkait untuk bisa mencegah orang-orang ini bepergian keluar negeri,” ucap Marty.
Namun, dirinya menjelaskan seluruh proses ini tidak akan mengganggu langkah orang-orang untuk bepergian keluar negeri dengan maksud positif. "Tapi, ini tidak akan membawa dampak kepada ribuan warga negara Indonesia lainnya yang akan bepergian keluar untuk melakukan kunjungan wisata, untuk sekolah atau untuk bekerja,”ucapnya.
Menlu menegaskan, semua proses ini hanya berlaku bagi WNI yang hendak bepergian ke wilayah konflik, seperti Irak dan Suriah. Marty juga menyatakan Kemlu juga melakukan pencegahan masuknya warga asing yang kemungkinan membawa paham-paham radikal ke Indonesia.
Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Marty Natalegawa saat ini Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sedang menggodok beberapa langkah pencegahan agar WNI tidak bergabung dengan organisasi semacam ini (ISIS).
“Kata kuncinya adalah pencegahan, bagaimana pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Luar Negeri bisa mengambil langkah-langkah untuk mencegah warga negara kita terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang jelas melanggar hukum, baik di dalam negeri maupun di negara tempat mereka berkunjung, dalam hal ini kegiatan mendukung kelompok ISIS ini,” ucap Marty saat ditemui Sindonews di Jakarta pada Selasa (5/8/2014).
Marty menjelaskan, Kemlu sedang membuat sebuah maping yang akan mengungkap jalur yang dipakai WNI untuk meninggalkan Indonesia dan berangkat ke Suriah. Namun, Marty menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut mengenai hal ini.
“Ini karena sifatnya pencegahan kita tidak bisa terlalu lugas menyampaikan bagaimana modalitasnya, karena itu akan menganggu efektifitas langkahnya. Intinya adalah kita akan bekerjasama dengan negara-negara terkait, kedutaan-kedutaan besar negara terkait untuk bisa mencegah orang-orang ini bepergian keluar negeri,” ucap Marty.
Namun, dirinya menjelaskan seluruh proses ini tidak akan mengganggu langkah orang-orang untuk bepergian keluar negeri dengan maksud positif. "Tapi, ini tidak akan membawa dampak kepada ribuan warga negara Indonesia lainnya yang akan bepergian keluar untuk melakukan kunjungan wisata, untuk sekolah atau untuk bekerja,”ucapnya.
Menlu menegaskan, semua proses ini hanya berlaku bagi WNI yang hendak bepergian ke wilayah konflik, seperti Irak dan Suriah. Marty juga menyatakan Kemlu juga melakukan pencegahan masuknya warga asing yang kemungkinan membawa paham-paham radikal ke Indonesia.
(esn)