Curahan Hati Remaja Gaza
A
A
A
GAZA - Serbuan militer Israel terhadap wilayah Gaza menghadirkan ketakutan tersendiri bagi warga dan remaja Gaza. Salah seorang remaja Gaza, Farah Baker (16), mengemukakan ketakutannya kepada dunia.
Melansir Daily Mail, Selasa (29/7/2014), Farah kerap memposting kejadian-kejadian yang ada di sekitar lingkungannya. Kegetiran nampak dalam setiap kata-kata yang diutarakan Farah dalam akun twitter pribadinya.
"Ini di daerah saya. Saya tidak bisa berhenti menangis. Saya mungkin akan mati malam ini #Gaza #GazaUnderAttack # ICC4Israel #AJAGAZA," tulis Sarah dalam akun twitter pribadinya @Farah-Gaza.
Anak dari seorang dokter bedah ini mengaku selama masa hidupnya, dirinya sudah 3 kali merasakan peperangan yang terjadi di Gaza.
“Saya Farah Baker, seorang gadis Gaza berusia 16 tahun. Semenjak lahir saya sudah tiga kali lolos dari perang dan saya pikir itu sudah cukup buat saya,” tulis Farah.
Menurut Farah, warga di Gaza lebih banyak menghabiskan waktu mereka selama tiga minggu terakhir di rumah dan tempat-tempat pengungsian. Bahkan, menurut remaja Palestina itu, untuk berjalan-jalan di taman dengan bebas, bisa menjadi hal mewah bagi warga Gaza.
“Tidak hanya daerah saya yang menderita malam ini, semua daerah di jalur Gaza merasakannya. Setiap malam kami selalu mendengar ledakan bom, sudah tidak ada tempat yang aman di sini,” tulis gadis 16 tahun itu.
Setidaknya sudah 1.060 jiwa melayang akibat serangan yang dilakukan oleh Israel di wilayah Gaza, 219 diantaranya adalah anak-anak. Lebih dari 5.000 orang menderita luka-luka dan ratusan ribu orang kehilangan rumah mereka.
Melansir Daily Mail, Selasa (29/7/2014), Farah kerap memposting kejadian-kejadian yang ada di sekitar lingkungannya. Kegetiran nampak dalam setiap kata-kata yang diutarakan Farah dalam akun twitter pribadinya.
"Ini di daerah saya. Saya tidak bisa berhenti menangis. Saya mungkin akan mati malam ini #Gaza #GazaUnderAttack # ICC4Israel #AJAGAZA," tulis Sarah dalam akun twitter pribadinya @Farah-Gaza.
Anak dari seorang dokter bedah ini mengaku selama masa hidupnya, dirinya sudah 3 kali merasakan peperangan yang terjadi di Gaza.
“Saya Farah Baker, seorang gadis Gaza berusia 16 tahun. Semenjak lahir saya sudah tiga kali lolos dari perang dan saya pikir itu sudah cukup buat saya,” tulis Farah.
Menurut Farah, warga di Gaza lebih banyak menghabiskan waktu mereka selama tiga minggu terakhir di rumah dan tempat-tempat pengungsian. Bahkan, menurut remaja Palestina itu, untuk berjalan-jalan di taman dengan bebas, bisa menjadi hal mewah bagi warga Gaza.
“Tidak hanya daerah saya yang menderita malam ini, semua daerah di jalur Gaza merasakannya. Setiap malam kami selalu mendengar ledakan bom, sudah tidak ada tempat yang aman di sini,” tulis gadis 16 tahun itu.
Setidaknya sudah 1.060 jiwa melayang akibat serangan yang dilakukan oleh Israel di wilayah Gaza, 219 diantaranya adalah anak-anak. Lebih dari 5.000 orang menderita luka-luka dan ratusan ribu orang kehilangan rumah mereka.
(esn)