Juluki AS Gangster, Korut Bela Manuver Rudalnya
A
A
A
PYONGYANG - Pemerintah Korea Utara (Korut) pada Senin (21/7/2014) membela uji coba rudalnya baru-baru ini sebagai langkah membela diri.
Pemerintah Korut menuding balik Amerika Serikat (AS) yang mereka juluki “gangster” berkomplot dengan Korea Selatan (Korsel) untuk memprovokasi Korut.
Sejak bulan lalu, Korut telah melakukan uji coba setengah lusin rudal, dan artileri berat. Korut mengabaikan peringatan keras yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB.
Komisi Pertahanan Nasional (NDC) Korut, mengatakan kecaman atas uji coba rudal yang dilakukan Korut tidak masuk akal. Sebab, di sisi lain, Korsel dan AS terus membuat provokasi setiap tahun di wilayah perbatasan dengan menggelar latihan perang besar-besaran.
“Para sekutu AS melakukan latihan militer Angkatan Laut bersama pekan lalu, bahkan secara terpisah Jepang juga berpartisipasi,” bunyi pernyataan NDC, yang dilansir KCNA.
Respon dari Seoul dan Washington, NDC melanjutkn, serupa dengan seorang pencuri yang mengkritik keras pemilik rumah yang sedang mereka rampok.
”Provokasi-provokasi yang nyata dan ancaman yang dibuat untuk Semenanjung Korea adalah gerak politik dan militer yang dilakukan AS,” imbuh pernyataan NDC.
“(Korut) semakin putus asa pemerintah AS dan Korsel atas tindakan bermusuhan seperti ulah gangster, tindakan balasan yang lebih mematikan yang akan mereka hadapi,” sambung pernyataan NDC.
Pemerintah Korut menuding balik Amerika Serikat (AS) yang mereka juluki “gangster” berkomplot dengan Korea Selatan (Korsel) untuk memprovokasi Korut.
Sejak bulan lalu, Korut telah melakukan uji coba setengah lusin rudal, dan artileri berat. Korut mengabaikan peringatan keras yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB.
Komisi Pertahanan Nasional (NDC) Korut, mengatakan kecaman atas uji coba rudal yang dilakukan Korut tidak masuk akal. Sebab, di sisi lain, Korsel dan AS terus membuat provokasi setiap tahun di wilayah perbatasan dengan menggelar latihan perang besar-besaran.
“Para sekutu AS melakukan latihan militer Angkatan Laut bersama pekan lalu, bahkan secara terpisah Jepang juga berpartisipasi,” bunyi pernyataan NDC, yang dilansir KCNA.
Respon dari Seoul dan Washington, NDC melanjutkn, serupa dengan seorang pencuri yang mengkritik keras pemilik rumah yang sedang mereka rampok.
”Provokasi-provokasi yang nyata dan ancaman yang dibuat untuk Semenanjung Korea adalah gerak politik dan militer yang dilakukan AS,” imbuh pernyataan NDC.
“(Korut) semakin putus asa pemerintah AS dan Korsel atas tindakan bermusuhan seperti ulah gangster, tindakan balasan yang lebih mematikan yang akan mereka hadapi,” sambung pernyataan NDC.
(mas)