Pelacur Top AS Sangkal Bunuh Eksekutif Google Pakai Heroin

Kamis, 17 Juli 2014 - 13:25 WIB
Pelacur Top AS Sangkal...
Pelacur Top AS Sangkal Bunuh Eksekutif Google Pakai Heroin
A A A
SANTA CRUZ - Alix Tichelman, 26, wanita yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) bertatif tinggi di Amerika Serikat (AS) menjalani sidang atas tuduhan membunuh eksekutif Google dengan suntikan heroin.

Dalam sidang yang digelar di pengadilan Santa Cruz, AS, Tichelman mengaku tidak bersalah meski melarikan diri setelah petinggi Google bernama Forrest Hayes, 51, tewas. Wanita muda itu menyangkal membunuh Hayes dengan suntikan heroin yang melebihi dosis.

Bantahan itu disampaikan pengacaranya, Larry Biggam. “Untuk menjelekkan dan membuat sensasi dengan menyalahkan Alix Tichelman atas kematiannya, itu tidak adil dan salah,” kata Biggam kepada wartawan di luar pengadilan. (Baca: Eksekutif Google Dibunuh Pelacur dengan Heroin)

Tichelman muncul di pengadilan di Santa Cruz, Rabu waktu AS, seminggu setelah didakwa atas tuduhan pembunuhan, menjalankan praktik prostitusi, menghancurkan barang bukti dan membawa zat narkotika. Dia ditangkap pada 4 Juli 2014 oleh polisi Santa Cruz.

Dia menjadi tersangka atas dugaan pembunuhan petinggi Google itu. Tuduhan itu merujuk dari bukti rekaman video pengintai yang terpasang di kapal pesiar, tempat di mana Tichelman dan korban berkencan, sebelum akhirnya Hayes ditemukan tewas overdosis pada November 2013 lalu.

Video itu menunjukkan Hayes menderita komplikasi medis dan pingsan setelah disuntik oleh Tichelman. Setelah melihat korban pingsan, wanita itu bukannya memberikan pertolongan dengan menelpon ambulans, tapi justru melarikan diri.

Penyidik menyatakan, Tichelman sempat melangkahi tubuh Hayes yang dalam kondisi kritis untuk menenggak segelas anggur. Dia kemudian menyuruh orang untuk menyembunyikan tubuh eksekutif Google itu agar tidak terlihat orang-orang.

Jenazah Hayes ditemukan keesokan harinya. Pengacara Tichelman mecoba meluruskan tuduhan miring dari pihak kepolisian. ”Tidak ada maksud untuk menyakiti atau melukai, apalagi membunuh Hayes,” kata Biggam.

”Mengapa dia? Dia adalah sumber pendapatan yang menguntungkan baginya? Ia menghargai kemurahan hati (Hayes). Kasus ini adalah tentang dua orang dewasa yang terlibat dalam penggunaan obat bersama dalam konteks hubungan seksual yang diinginkan Hayes,” imbuh Biggam, seperti dikutip Reuters, Kamis (17/7/2014).

“Pada akhir hari semua spekulasi dan sensasi, kami yakin bahwa itu jelas bukan kasus pembunuhan,” sambung Biggam.

Hakim pengadilan menolak permintaan Tichelman untuk membayar USD1,5 juta sebagai uang jaminan agar tidak ditahan. Hakim justru memerintahkan wanita itu tetap di dalam penjara.
(mas)
Berita Terkait
Suhu Udara di California...
Suhu Udara di California Tembus 100 Derajat Celcius
Mewaspadai Dampak dari...
Mewaspadai Dampak dari Amerika Serikat
Apa Pemicu Kehancuran...
Apa Pemicu Kehancuran Amerika Serikat?
Menhan Prabowo Bertemu...
Menhan Prabowo Bertemu Menhan Amerika Serikat
Pilpres Bagi Diaspora...
Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat
Pilpres Amerika Serikat...
Pilpres Amerika Serikat Diwarnai Kericuhan di Washington
Berita Terkini
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
24 menit yang lalu
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
1 jam yang lalu
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
1 jam yang lalu
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
2 jam yang lalu
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
3 jam yang lalu
Israel Dukung India...
Israel Dukung India dalam Perang Melawan Pakistan
4 jam yang lalu
Infografis
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved