Hamas Tolak Gencatan Senjata, Israel Isyaratkan Perang Darat
A
A
A
GAZA - Pemerintah Israel kembali mengisyaratkan meluncurkan perang darat. Hal itu sebagai reaksi setelah Hamas menolak usulan Mesir agar melakukan gencatan senjata dengan Israel.
Isyarat perang darat dari Israel itu disampaikan mantan Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Danny Ayalon.”(Tentara Israel) harus masuk ke Gaza, jika gencatan senjata tidak disetujui malam ini,” katanya. (Baca: Gencatan Senjata Gagal, Israel Kembali Bombardir Gaza)
”Israel dapat mengabaikan usulan Mesir dan mediasi terus berjalan, dan pada saat yang sama operasi ditingkatkan, termasuk mungkin operasi darat di Gaza,” imbuh Shlomo Brom, seorang pensiunan jenderal Israel, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu (16/7/2014). ”Karena sebenarnya, semua langkah ini adalah untuk menekan Hamas.”
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan negaranya akan mengintensifkan serangan terhadap Gaza. ”Ini akan menjadi lebih baik setelah dipecahkan (solusinya) secara diplomatis, dan ini adalah apa yang kita coba lakukan ketika kita menerima usulan Mesir untuk gencatan senjata,” ujar Netanyahu.
“Tapi Hamas membuat kita tidak punya pilihan, selain untuk memperluas dan mengintensifkan kampanye perlawanan itu,” lanjut Netanyahu. (Baca juga: Pertama Kali Roket Hamas Tewaskan Warga Israel)
Sementara itu, salah satu pejabat Hamas, Mushir al-Massri mengatakan, bahwa kelompoknya itu tidak pernah diajak bicara dalam perumusan gencatan senjata. Dia menegaskan usulan gencatan senjata oleh Mesir hanya dibicarkan di media.
Itu sebabnya, Massri melanjutkan, Hamas menolak usulan gencatan senjata itu.”Tidak berkonsultasi dengan kami, karena itu artinya hanya memberikan dukungan gratis bagi pendudukan (Israel),” katanya.
Isyarat perang darat dari Israel itu disampaikan mantan Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Danny Ayalon.”(Tentara Israel) harus masuk ke Gaza, jika gencatan senjata tidak disetujui malam ini,” katanya. (Baca: Gencatan Senjata Gagal, Israel Kembali Bombardir Gaza)
”Israel dapat mengabaikan usulan Mesir dan mediasi terus berjalan, dan pada saat yang sama operasi ditingkatkan, termasuk mungkin operasi darat di Gaza,” imbuh Shlomo Brom, seorang pensiunan jenderal Israel, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu (16/7/2014). ”Karena sebenarnya, semua langkah ini adalah untuk menekan Hamas.”
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan negaranya akan mengintensifkan serangan terhadap Gaza. ”Ini akan menjadi lebih baik setelah dipecahkan (solusinya) secara diplomatis, dan ini adalah apa yang kita coba lakukan ketika kita menerima usulan Mesir untuk gencatan senjata,” ujar Netanyahu.
“Tapi Hamas membuat kita tidak punya pilihan, selain untuk memperluas dan mengintensifkan kampanye perlawanan itu,” lanjut Netanyahu. (Baca juga: Pertama Kali Roket Hamas Tewaskan Warga Israel)
Sementara itu, salah satu pejabat Hamas, Mushir al-Massri mengatakan, bahwa kelompoknya itu tidak pernah diajak bicara dalam perumusan gencatan senjata. Dia menegaskan usulan gencatan senjata oleh Mesir hanya dibicarkan di media.
Itu sebabnya, Massri melanjutkan, Hamas menolak usulan gencatan senjata itu.”Tidak berkonsultasi dengan kami, karena itu artinya hanya memberikan dukungan gratis bagi pendudukan (Israel),” katanya.
(mas)