China: AS Jangan Ikut Campur di Laut China Selatan!
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China pada Selasa (15/7/2014) meminta kepada Amerika Serikat (AS) untuk tidak ikut campur dalam konflik yang terjadi di Laut China Selatan. Pernyataan itu muncul setelah AS berusaha untuk mencoba mendinginkan tensi di wilayah tersebut.
Melansir Reuters, China menyatakan kejadian yang terjadi di wilayah Laut China Selatan adalah urusan China dan beberapa negara yang berada di kawasan itu. China mendesak AS untuk tidak ikut mengurusi wilayah mereka.
“China berharap kepada negara-negara yang berada di luar kawasan untuk menjaga netralitas mereka dan menghormati upaya bersama yang dilakukan oleh negara-negara di kawasan untuk menemukan stabilitas dan keamanan di wilayah itu,” ungkap Kementerian Luar Negeri China, merujuk pada AS.
China sendiri mengklaim 90 persen dari wilayah Laut China Selatan adalah milik mereka. Sementara itu, Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan juga turut mengklaim wilayah yang mengandung cadangan minyak dan gas, serta kekayaan laut tersebut.
“China dengan tegas akan melindungi wilayah dan perairan kami, dan akan menyelesikan masalah ini dengan melakukan dialog dengan negara-negara yang terlibat atas dasar menghormati fakta-fakta sejarah dan hukum internasional,” ungkap kementerian itu.
Melansir Reuters, China menyatakan kejadian yang terjadi di wilayah Laut China Selatan adalah urusan China dan beberapa negara yang berada di kawasan itu. China mendesak AS untuk tidak ikut mengurusi wilayah mereka.
“China berharap kepada negara-negara yang berada di luar kawasan untuk menjaga netralitas mereka dan menghormati upaya bersama yang dilakukan oleh negara-negara di kawasan untuk menemukan stabilitas dan keamanan di wilayah itu,” ungkap Kementerian Luar Negeri China, merujuk pada AS.
China sendiri mengklaim 90 persen dari wilayah Laut China Selatan adalah milik mereka. Sementara itu, Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan juga turut mengklaim wilayah yang mengandung cadangan minyak dan gas, serta kekayaan laut tersebut.
“China dengan tegas akan melindungi wilayah dan perairan kami, dan akan menyelesikan masalah ini dengan melakukan dialog dengan negara-negara yang terlibat atas dasar menghormati fakta-fakta sejarah dan hukum internasional,” ungkap kementerian itu.
(mas)