Bangkit dari Kematian, Balita di Filipina Meninggal Lagi
A
A
A
ZAMBOANGA - Seorang balita perempuan asal Zamboanga, Filipina selatan membuat gempar publik setempat. Balita berusia tiga tahun itu dinyatakan meninggal secara klinis oleh dokter, tapi terbangun dari peti mati.
Tapi keajaiban itu tidak berlangsung lama, karena balita itu akhirnya meninggal lagi. Keajaiban itu terjadi Jumat pekan lalu. Saat itu, balita yang dinyatakan meninggal oleh dokter, jenazahnya dimasukkan ke dalam peti mati.
Sebelum dimakamkan, jenazah yang ada di peti mati itu diikutkan ritual Misa. Pada saat ritual itulah, kepala balita tersebut bergerak-gerak.
Salah satu pelayat membenarkan kepala balita itu bergerak-gerak di dalam peti mati. Melihat keajaiban itu, ayah balita tersebut langsung meraih putrinya dari peti mati dan memeluknya untuk dibawa ke rumah sakit.
Sayangnya, keajaiban itu tidak berakhir bahagia. Karena balita tersebut meninggal lagi. Dokter Mary Silyne Asor-Cabahug, pejabat kesehatan Kota Aurora, menggunakan alat pendeteksi jantung. Namun, dia tidak menemukan tanda-tanda kehidupan pada balita itu.
Cabahug menyarankan agar orangtua balita itu segera menguburkan putrinya untuk mencegah penyakit. Detik-detik bangkitnya balita itu dari kematian awal sempat direkam dan kini menyebar ke internet.
Inspektur polisi senior setempat, Heidil Teelan, mengatakan, balita itu menderita demam yang parah selama beberapa hari dan sudah dibawa ke sebuah klinik medis. ”Selama waktu itu, personel klinik datang dan dokter menegaskan bahwa pasien balita itu secara klinis dinyatakan meninggal,” ujarnya, seperti dikutip Daily Mail, semalam (14/7/2014).
Polisi itu juga mendengar kesaksian para pelayat yang melihat balita itu bangkit dari kematian. ”Kami benar-benar tidak bisa melakukan konfirmasi mengenai status balita itu, namun berdasarkan pengamatan dari personel polisi yang ada di sana, tampak gadis itu tetap dalam keadaan koma di rumah mereka,” lanjut dia yang menambahkan, kondisi itu tidak bertahan lama.
Tapi keajaiban itu tidak berlangsung lama, karena balita itu akhirnya meninggal lagi. Keajaiban itu terjadi Jumat pekan lalu. Saat itu, balita yang dinyatakan meninggal oleh dokter, jenazahnya dimasukkan ke dalam peti mati.
Sebelum dimakamkan, jenazah yang ada di peti mati itu diikutkan ritual Misa. Pada saat ritual itulah, kepala balita tersebut bergerak-gerak.
Salah satu pelayat membenarkan kepala balita itu bergerak-gerak di dalam peti mati. Melihat keajaiban itu, ayah balita tersebut langsung meraih putrinya dari peti mati dan memeluknya untuk dibawa ke rumah sakit.
Sayangnya, keajaiban itu tidak berakhir bahagia. Karena balita tersebut meninggal lagi. Dokter Mary Silyne Asor-Cabahug, pejabat kesehatan Kota Aurora, menggunakan alat pendeteksi jantung. Namun, dia tidak menemukan tanda-tanda kehidupan pada balita itu.
Cabahug menyarankan agar orangtua balita itu segera menguburkan putrinya untuk mencegah penyakit. Detik-detik bangkitnya balita itu dari kematian awal sempat direkam dan kini menyebar ke internet.
Inspektur polisi senior setempat, Heidil Teelan, mengatakan, balita itu menderita demam yang parah selama beberapa hari dan sudah dibawa ke sebuah klinik medis. ”Selama waktu itu, personel klinik datang dan dokter menegaskan bahwa pasien balita itu secara klinis dinyatakan meninggal,” ujarnya, seperti dikutip Daily Mail, semalam (14/7/2014).
Polisi itu juga mendengar kesaksian para pelayat yang melihat balita itu bangkit dari kematian. ”Kami benar-benar tidak bisa melakukan konfirmasi mengenai status balita itu, namun berdasarkan pengamatan dari personel polisi yang ada di sana, tampak gadis itu tetap dalam keadaan koma di rumah mereka,” lanjut dia yang menambahkan, kondisi itu tidak bertahan lama.
(mas)