Topan Besar Hendak Menerjang, Ribuan Warga Manila Mengungsi
A
A
A
MANILA - Ribuan warga di Manila, Filipina, mengungsi pada Selasa (15/7/2014). Hal itu menyusul akan munculnya topan besar yang dikenal sebagai Topan Rammasun.
Gejala munculnya topan besar itu sudah terlihat dengan naiknya gelombang air laut yang tidak wajar. Layanan Cuaca Negara menyatakan Topan Rammasun akan menerjang wilayah Bicol, Filipina timur pada sekitar pukul 06.00 pagi besok. Layanan itu juga memprediksi wilayah Manila akan ikut terkena dampaknya.
”Kami sedang mempersiapkan untuk yang terburuk . Sangat penting sekarang kita menyelesaikan evakuasi,” kata Rafaelito Alejandro, Kepala Pertahanan Sipil Bicol.
Sekitar 6 ribu warga sudah dipindah ke pusat-pusat evakuasi, sebelum topan besar itu muncul. ”Jika kita bisa menyelesaikan evakuasi, maka itu hanya permainan waktu untuk menunggu dan melihat apa yang terjadi,” ujar Alejandro kepada AFP.
Filipina menjadi langganan korban badai besar setiap tahunnya. Pada bulan November tahun lalu saja Topan Super Haiyan meluluhlantakkan wilayah Filipina dengan korban tewas mencapai sekitar 7.300 jiwa.Terjangan Topan Haiyan bahkan masuk kategori salah satu benacana alam terburuk yang pernah ada.
Topan Rammasun, menurut Layanan Cuaca Negara untuk pertama kalinya akan mendarat pada bulan Juni sejak musim hujan tahun ini. Otoritas Filipina dan sejumlah media setempat berupaya memastikan bahwa masyarakat yang berpotensi terkena dampak topan besar itu sudah menerima informasi untuk mempersiapkan diri.
Rammasun, sebenarnya berasal dari sebuah istilah di Thailand yang bermakna "Dewa Petir". Topan Ramassun diperkirakan membawa embusan angina sekencang 180 km per jam.
Gejala munculnya topan besar itu sudah terlihat dengan naiknya gelombang air laut yang tidak wajar. Layanan Cuaca Negara menyatakan Topan Rammasun akan menerjang wilayah Bicol, Filipina timur pada sekitar pukul 06.00 pagi besok. Layanan itu juga memprediksi wilayah Manila akan ikut terkena dampaknya.
”Kami sedang mempersiapkan untuk yang terburuk . Sangat penting sekarang kita menyelesaikan evakuasi,” kata Rafaelito Alejandro, Kepala Pertahanan Sipil Bicol.
Sekitar 6 ribu warga sudah dipindah ke pusat-pusat evakuasi, sebelum topan besar itu muncul. ”Jika kita bisa menyelesaikan evakuasi, maka itu hanya permainan waktu untuk menunggu dan melihat apa yang terjadi,” ujar Alejandro kepada AFP.
Filipina menjadi langganan korban badai besar setiap tahunnya. Pada bulan November tahun lalu saja Topan Super Haiyan meluluhlantakkan wilayah Filipina dengan korban tewas mencapai sekitar 7.300 jiwa.Terjangan Topan Haiyan bahkan masuk kategori salah satu benacana alam terburuk yang pernah ada.
Topan Rammasun, menurut Layanan Cuaca Negara untuk pertama kalinya akan mendarat pada bulan Juni sejak musim hujan tahun ini. Otoritas Filipina dan sejumlah media setempat berupaya memastikan bahwa masyarakat yang berpotensi terkena dampak topan besar itu sudah menerima informasi untuk mempersiapkan diri.
Rammasun, sebenarnya berasal dari sebuah istilah di Thailand yang bermakna "Dewa Petir". Topan Ramassun diperkirakan membawa embusan angina sekencang 180 km per jam.
(mas)