Warga Israel Lihat Gaza Dibom seperti Nonton Bioskop
A
A
A
GAZA - Pemandangan kontras terjadi di Jalur Gaza, Palestina dan padang pasir Negev, Israel. Dua wilayah ini berbatasan, tapi warga Gaza berjatuhan sedangkan warga Negev justru menonton tragedi itu.
Fakta itu terungkap dari sebuah foto yang diunggah seorang jurnalis bernama Allan Sorenson. Jurnalis itu mengunggah foto di akun Twitter-nya @allansorensen72, di mana warga Negev berkumpul menyaksikan rudal-rudal Israel membombardir Jalur Gaza.
Foto itu dilansir Al Jazeera Kamis (10/7/2014). Allan mengambil foto itu pada 9 Juli 2014 malam. “Bioskop Sderot. Warga Israel membawa kursi di puncak bukit di Sderot, menonton situasi terbaru dari Gaza. Bertepuk tangan saat ledakan terdengar,” tulis Allan di akun Twitter.
Sementara itu, masih di wilayah Sderot, seperti dikutip Telegraph, warga Yahudi ultra-Ortodoks sengaja mengabadikan tembakan rudal-rudal Israel di Jalur Gaza dengan ponsel genggamnya.
Namun, anak-anak Israel juga ketakutan ketika menyaksikan roket-roket dari arah Gaza meluncur menuju Israel. Salah seorang warga dengan pengeras suara seolah-olah memberikan peringatan kepada warga lain untuk waspada.
”Red Alert! Red Alert!,” teriak seorang warga Israel dalam bahasa Ibrani. Sesaat kemudian, sejumlah warga yang semula berada di jalan berlari menuju tempat penampungan dan perlindungan dari serangan udara.
Mereka bisa berlindung di bangunan dengan dinding tebal di Sderot. Kondisi itu berbeda jauh dengan warga Palestina yang berlindung di rumah-rumah mereka sangat rapuh untuk ditembus peluru.
Warga Sderot, Israel, Itamar Zolberg, 31, ayah dari tiga anak juga keluar rumah menyaksikan roket-roket yang ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel. Dia ingin memastikan tidak ada roket yang mendarat di sekitar rumahnya. Sebab, beberapa tahun lalu roket dari Gaza pernah mendarat di dekat rumahnya.
”Sekali, saya bisa lari ke tempat penampungan. Tapi kedua kalinya, tidak ada (roket) di sekitar rumah. Saya hanya menyelamatkan diri di rumput, dan menutupi kepala saya,” kata Naomi, 30, istri Itamar.
Fakta itu terungkap dari sebuah foto yang diunggah seorang jurnalis bernama Allan Sorenson. Jurnalis itu mengunggah foto di akun Twitter-nya @allansorensen72, di mana warga Negev berkumpul menyaksikan rudal-rudal Israel membombardir Jalur Gaza.
Foto itu dilansir Al Jazeera Kamis (10/7/2014). Allan mengambil foto itu pada 9 Juli 2014 malam. “Bioskop Sderot. Warga Israel membawa kursi di puncak bukit di Sderot, menonton situasi terbaru dari Gaza. Bertepuk tangan saat ledakan terdengar,” tulis Allan di akun Twitter.
Sementara itu, masih di wilayah Sderot, seperti dikutip Telegraph, warga Yahudi ultra-Ortodoks sengaja mengabadikan tembakan rudal-rudal Israel di Jalur Gaza dengan ponsel genggamnya.
Namun, anak-anak Israel juga ketakutan ketika menyaksikan roket-roket dari arah Gaza meluncur menuju Israel. Salah seorang warga dengan pengeras suara seolah-olah memberikan peringatan kepada warga lain untuk waspada.
”Red Alert! Red Alert!,” teriak seorang warga Israel dalam bahasa Ibrani. Sesaat kemudian, sejumlah warga yang semula berada di jalan berlari menuju tempat penampungan dan perlindungan dari serangan udara.
Mereka bisa berlindung di bangunan dengan dinding tebal di Sderot. Kondisi itu berbeda jauh dengan warga Palestina yang berlindung di rumah-rumah mereka sangat rapuh untuk ditembus peluru.
Warga Sderot, Israel, Itamar Zolberg, 31, ayah dari tiga anak juga keluar rumah menyaksikan roket-roket yang ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel. Dia ingin memastikan tidak ada roket yang mendarat di sekitar rumahnya. Sebab, beberapa tahun lalu roket dari Gaza pernah mendarat di dekat rumahnya.
”Sekali, saya bisa lari ke tempat penampungan. Tapi kedua kalinya, tidak ada (roket) di sekitar rumah. Saya hanya menyelamatkan diri di rumput, dan menutupi kepala saya,” kata Naomi, 30, istri Itamar.
(mas)