Israel Punya Rudal, Ini Tak Berarti Kita Menyerah....
A
A
A
RAMALLAH - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, geram dengan tindakan Israel yang bersiap-siap meluncurkan perang darat di Jalur Gaza. Abbas menyebut, pemerintah Israel sudah setuju untuk melakukan perang darat dalam beberapa jam ke depan.
Yang membuat Abbas geram adalah, tindakan aparat Israel yang berupaya mengusir warga Palestina di Yerusalem timur (dekat perbatasan Israel), dengan dalih operasi darat atau perang darat akan dimulai. Warga Palestina di Yerusalem timur mengeluhkan perlakukan aparat Israel itu kepada Abbas. (Baca: Abbas: Perang Darat Israel di Gaza Beberapa Jam Lagi)
Abbas tidak terima, jika warganya di Yerusalem timur diusir dari tanah dan rumah mereka. ”Kita mengatakan kepada mereka bahwa kami tidak akan pergi,” kata Abbas. ”Kami tidak memiliki senjata, tapi kami akan tetap teguh dan melawan dengan kata-kata,” katanya lagi.
“Jika Israel memiliki rudal dan senjata, ini tidak berarti bahwa kita akan menyerah. Kami akan berjuang dengan cara beradab yang mengganggu orang lain,” tegas Abbas, seperti dikutip Jerussalem Post, semalam (10/7/2014).
Isyarat Israel ingin meluncurkan perang darat, juga diungkap presiden Israel, Shimon Peres, kemarin. Peres pun minta militan di Jalur Gaza, Palestina, berhenti menembakkan roket agar perang darat bisa dihindari.
Presiden Peres mengaku tidak terlibat dalam membuat kebijakan peluncuran invasi udara militer Israel ke Jalur Gaza. Kebijakan itu, sepenuhnya ada di tangan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Tapi, dalam sebuah wawancara dengan CNN, Peres mengisyaratkan akan ada perang darat di Jalur Gaza.
“Saya percaya serangan darat mungkin terjadi segera. kecuali Hamas berhenti menembakkan roket ke Israel,” kata Peres. ”Kami memperingatkan mereka (militan di Gaza). Kami meminta mereka untuk berhenti (menembakkan roket),” lanjut Peres.
”Kami menunggu satu hari, dua, tiga hari dan mereka terus, dan terus menembakkan roket di beberapa wilayah di Israel.”
Yang membuat Abbas geram adalah, tindakan aparat Israel yang berupaya mengusir warga Palestina di Yerusalem timur (dekat perbatasan Israel), dengan dalih operasi darat atau perang darat akan dimulai. Warga Palestina di Yerusalem timur mengeluhkan perlakukan aparat Israel itu kepada Abbas. (Baca: Abbas: Perang Darat Israel di Gaza Beberapa Jam Lagi)
Abbas tidak terima, jika warganya di Yerusalem timur diusir dari tanah dan rumah mereka. ”Kita mengatakan kepada mereka bahwa kami tidak akan pergi,” kata Abbas. ”Kami tidak memiliki senjata, tapi kami akan tetap teguh dan melawan dengan kata-kata,” katanya lagi.
“Jika Israel memiliki rudal dan senjata, ini tidak berarti bahwa kita akan menyerah. Kami akan berjuang dengan cara beradab yang mengganggu orang lain,” tegas Abbas, seperti dikutip Jerussalem Post, semalam (10/7/2014).
Isyarat Israel ingin meluncurkan perang darat, juga diungkap presiden Israel, Shimon Peres, kemarin. Peres pun minta militan di Jalur Gaza, Palestina, berhenti menembakkan roket agar perang darat bisa dihindari.
Presiden Peres mengaku tidak terlibat dalam membuat kebijakan peluncuran invasi udara militer Israel ke Jalur Gaza. Kebijakan itu, sepenuhnya ada di tangan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Tapi, dalam sebuah wawancara dengan CNN, Peres mengisyaratkan akan ada perang darat di Jalur Gaza.
“Saya percaya serangan darat mungkin terjadi segera. kecuali Hamas berhenti menembakkan roket ke Israel,” kata Peres. ”Kami memperingatkan mereka (militan di Gaza). Kami meminta mereka untuk berhenti (menembakkan roket),” lanjut Peres.
”Kami menunggu satu hari, dua, tiga hari dan mereka terus, dan terus menembakkan roket di beberapa wilayah di Israel.”
(mas)