Putin Tekan AS agar Setop Dikte Negara Lain
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan kritikan tajam kepada negara-negara Barat, terutama AS. Dia mendesak agar negara-negara Barat berhenti mengubah bumi menjadi barak militer global.
Tak hanya itu, Putin juga menekan AS negara-negara Barat lain agar berhenti mendikte aturan untuk negara atau orang lain. Kritikan keras itu diungkapkan Putin di depan para duta besar, Selasa kemarin.
Dia berharap mitranya dari negara-negara Barat akan berhenti memaksakan prinsip-prinsip mereka di negara-negara lain.”Saya berharap pragmatisme masih akan menang. Barat akan menyingkirkan ambisi untuk mendirikan sebuah barak global. Untuk mengatur semuanya, dan memberlakukan aturan secara seragam atas perilaku dan kehidupan masyarakat,” kritik Putin.
Barak yang dimaksud Putin adalah tempat untuk penempatan para pasukan militer. ”Saya berharap Barat akan mulai membangun hubungan berdasarkan persamaan hak, saling menghormati dan saling mempertimbangkan kepentingan,” lanjut Putin, seperti dikutip Russia Today, semalam (2/7/2014).
Putin pun mengambil contoh, Amerika Serikat (AS) yang berkali-kali menekan Prancis agar membatalkan penjualan dua kapal perang tipe Mistral ke Rusia. Padahal, Moskow dan Paris sudah terikat kontrak dan mustahil untuk dibatalkan.
”Kami tahu tentang tekanan dari mitra kami, Amerika terhadap Prancis, sehingga Prancis tidak akan memberikan kapal Mistral ke Rusia,” kata Putin.
”Dan kita tahu, (AS) mengisyaratkan bahwa jika Prancis tidak memberikan Mistral, sanksi terhadap bank secara bertahap akan dihapus, atau setidaknya diminimalkan. Apa namanya ini, jika tidak memeras?, sindir Putin mengacu pada sanksi AS terhadap bank Prancis yang bernilai miliaran dolar AS.
Tak hanya itu, Putin juga menekan AS negara-negara Barat lain agar berhenti mendikte aturan untuk negara atau orang lain. Kritikan keras itu diungkapkan Putin di depan para duta besar, Selasa kemarin.
Dia berharap mitranya dari negara-negara Barat akan berhenti memaksakan prinsip-prinsip mereka di negara-negara lain.”Saya berharap pragmatisme masih akan menang. Barat akan menyingkirkan ambisi untuk mendirikan sebuah barak global. Untuk mengatur semuanya, dan memberlakukan aturan secara seragam atas perilaku dan kehidupan masyarakat,” kritik Putin.
Barak yang dimaksud Putin adalah tempat untuk penempatan para pasukan militer. ”Saya berharap Barat akan mulai membangun hubungan berdasarkan persamaan hak, saling menghormati dan saling mempertimbangkan kepentingan,” lanjut Putin, seperti dikutip Russia Today, semalam (2/7/2014).
Putin pun mengambil contoh, Amerika Serikat (AS) yang berkali-kali menekan Prancis agar membatalkan penjualan dua kapal perang tipe Mistral ke Rusia. Padahal, Moskow dan Paris sudah terikat kontrak dan mustahil untuk dibatalkan.
”Kami tahu tentang tekanan dari mitra kami, Amerika terhadap Prancis, sehingga Prancis tidak akan memberikan kapal Mistral ke Rusia,” kata Putin.
”Dan kita tahu, (AS) mengisyaratkan bahwa jika Prancis tidak memberikan Mistral, sanksi terhadap bank secara bertahap akan dihapus, atau setidaknya diminimalkan. Apa namanya ini, jika tidak memeras?, sindir Putin mengacu pada sanksi AS terhadap bank Prancis yang bernilai miliaran dolar AS.
(mas)