Di Mata AS, Khalifah Islam Sedunia Versi ISIS Tak Penting

Selasa, 01 Juli 2014 - 15:28 WIB
Di Mata AS, Khalifah Islam Sedunia Versi ISIS Tak Penting
Di Mata AS, Khalifah Islam Sedunia Versi ISIS Tak Penting
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menganggap khalifah Islam sedunia yang diproklamirkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tidak penting. Deklarasi yang membaiat Abu Bakar al-Baghdadi sebagai khalifah bagi umat Islam sedunia itu dinlai tidak berarti apa-apa.

“Itu tidak ada artinya,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jennifer Psaki. ”Kami telah melihat deklarasi dari ISIS sebelumnya,” lanjut Psaki. (Baca: ISIS Proklamirkan Khalifah Baru Muslim Sejagad)

”Deklarasi ini tidak ada artinya bagi orang-orang di Irak dan Suriah,” imbuh Psaki. Menurutnya, langkah ISIS itu hanya untuk membuat orang takut.

Gedung Putih mengatakan para jihadis di Irak telah melancarkan kampanye teror dengan tindakan kekerasan kotor dan ideologi represif yang menimbulkan ancaman serius bagi masa depan Irak. (Baca: Dibaiat Jadi Khalifah Islam Sedunia, Ini Sosok al-Baghdadi)

”ISIL (atau ISIS) tidak berjuang untuk Irak menjadi kuat. ISIS sedang berjuang untuk menghancurkan Irak. Dan itulah mengapa Anda telah melihat para pemimpin politik Irak didorong untuk bersatu, karena mereka menghadapi ancaman eksistensi,” ujar juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest.

Parlemen Irak dijadwalkan untuk mengadakan rapat pada Selasa (1/7/2014) untuk menyikapi deklarasi khalifah Islam sedunia oleh ISIS. “Washington terus mendesak para pemimpin Irak untuk mencapai kesepakatan pada saat kondisi kritis untuk membentuk pemerintahan baru,” kata Psaki, seperti dikutip AFP. (Baca juga: Heboh Khalifah Islam Sedunia Dianggap Puncak usai Teror 9/11)

Istilah khalifah muncul setelah wafatnya Nabi Muhammad. Khilafah Islam atau negara Islam disebut pernah mengalami zaman keemasan pada Dinasti Umayyah tahun 661-750. Serta Dinasti Abbasiyah tahun 750-1517. Sedangkan khilafah terakhir adalah khilafah Ottoman yang runtuh tahun 1924.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0405 seconds (0.1#10.140)