Perang, Rakyat Ukraina Timur Berlindung di Bunker Soviet
A
A
A
LUHANSK - Di tengah perang sengit antara pasukan Kiev dan pasukan pertahanan diri atau separatis pro-Rusia di Ukraina timur, sejumlah warga sipil ketakutan. Mereka memilih lari dan bersembunyi di bunker yang dibangun di era Uni Soviet.
Bunker itu dibangun untuk dijadikan tempat penampungan bom pasukan Soviet saat Perang Dingin. Banyak warga di Luhanks, dan kota lain di Ukraina timur bersembunyi di bunker itu untuk menghindari serangan udara dan tembakan artileri dari kedua kubu yang berperang. (Baca: Ukraina Nyatakan Perang Lagi dengan Separatis Pro-Rusia)
”Mereka terus membom kita. Itulah sebabnya kami berada di sini. Ini adalah bunker bom kami. Lihatlah,” kata Vadim Streltsov, warga Luhansk, kepada Russia Today, semalam (30/6/2014). Streltsov menjadi sukarelawan yang bekerja untuk membersihkan bunker yang dibangun saat Ukraina masih menjadi bagian dari Uni Soviet.
”Seperti yang Anda lihat, infrastruktur hancur, jadi kita mengambil yang paling penting sebagai langkah pertama untuk memperbaikinya, dan memungkinkan orang untuk berlindung di sini,” ujarnya.
Menurut warga Luhansk, bunker itu bisa jadi andalan untuk menyelematkan nyawa mereka, ketika pasukan Ukraina melakukan serangan di berbagai kota, termasuk Luhansk.
”Di sini kita punya tempat tidur, dan kami juga telah minum air 500 liter di sini dan di ruangan lain. Anda dapat dengan mudah tinggal di sini, setidaknya satu minggu,” kata Vitaly Dubinin, warga Luhansk.
Saat wawancara dengan media berlangsung, terdengar suara tembakan, meski jaraknya tidak terlalu dekat dengan bunker. Seorang anak kecil,Vadim Nastya, menyaksikan pemboman dan ledakan hampir setiap hari di Luhansk.
”Langit menyala dengan ledakan ketika kami berjalan pulang melalui lapangan. Lalu ada sirine dan semua orang mulai melarikan diri. Itu menakutkan,” ujarnya menggambarkan situasi di kotanya. (Baca juga: Perang Dimulai, Ukraina Timur Hujan Mortir)
Bunker itu dibangun untuk dijadikan tempat penampungan bom pasukan Soviet saat Perang Dingin. Banyak warga di Luhanks, dan kota lain di Ukraina timur bersembunyi di bunker itu untuk menghindari serangan udara dan tembakan artileri dari kedua kubu yang berperang. (Baca: Ukraina Nyatakan Perang Lagi dengan Separatis Pro-Rusia)
”Mereka terus membom kita. Itulah sebabnya kami berada di sini. Ini adalah bunker bom kami. Lihatlah,” kata Vadim Streltsov, warga Luhansk, kepada Russia Today, semalam (30/6/2014). Streltsov menjadi sukarelawan yang bekerja untuk membersihkan bunker yang dibangun saat Ukraina masih menjadi bagian dari Uni Soviet.
”Seperti yang Anda lihat, infrastruktur hancur, jadi kita mengambil yang paling penting sebagai langkah pertama untuk memperbaikinya, dan memungkinkan orang untuk berlindung di sini,” ujarnya.
Menurut warga Luhansk, bunker itu bisa jadi andalan untuk menyelematkan nyawa mereka, ketika pasukan Ukraina melakukan serangan di berbagai kota, termasuk Luhansk.
”Di sini kita punya tempat tidur, dan kami juga telah minum air 500 liter di sini dan di ruangan lain. Anda dapat dengan mudah tinggal di sini, setidaknya satu minggu,” kata Vitaly Dubinin, warga Luhansk.
Saat wawancara dengan media berlangsung, terdengar suara tembakan, meski jaraknya tidak terlalu dekat dengan bunker. Seorang anak kecil,Vadim Nastya, menyaksikan pemboman dan ledakan hampir setiap hari di Luhansk.
”Langit menyala dengan ledakan ketika kami berjalan pulang melalui lapangan. Lalu ada sirine dan semua orang mulai melarikan diri. Itu menakutkan,” ujarnya menggambarkan situasi di kotanya. (Baca juga: Perang Dimulai, Ukraina Timur Hujan Mortir)
(mas)