Pilot Diduga Tersangka Utama Tragedi MH370
A
A
A
KUALA LUMPUR - Kapten pilot pesawat Malaysia Airlines MH370, Zaharie Ahmad Shah,52, diduga menjadi tersangka utama atas tragedi hilangnya pesawat itu. Indikasi dugaan itu muncul setelah polisi menemukan bukti mencurigakan di rumahnya.
Laporan yang menyebut pilot Zaharie diduga sebagai tersangka utama atas tragedi pesawat MH370 pertama kali dirilis media Inggris, Sunday Times.
Media Inggris itu mengutip kepolisian Malaysia yang menyatakan intelijen sudah memeriksa data semua orang di pesawat pembawa 239 orang itu. Namun, pilot Zaharie merupakan satu-satunya orang yang menimbulkan kecurigaan.
Polisi juga telah memeriksa temuan simulator penerbangan di rumahnya. Simulator dalam bentuk file-file di komputer itu sempat dihapus Zaharie sebelum menerbangkan pesawat MH370. Namun, para ahli mampu memulihkannya.
Hasil penyelidikan yang sudah diberikan kepada para pemerintah asing itu telah diungkap para pejabat di Asia Tenggara. Pesawat tipe Boeing 777-200 itu hilang misterius sejak 8 Maret 2014, sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing.
Menurut polisi, investigasi kriminal tidak mengesampingkan bahwa pesawat itu hilang karena kegagalan mekanis atau aksi terorisme. Namun, jika penerbangan itu hilang karena faktor manusia, maka kapten pilot akan menjadi pelaku tragedi.
”Penyelidikan polisi masih berlangsung. Sampai saat ini, tidak ada kesimpulan yang bisa dibuat sebagai penyebab atas insiden itu. Namun demikian, polisi masih mencari ke semua sudut yang mungkin,” tulis Sunday Times, kemarin (22/6/2014) mengutip pejabat polisi Malaysia.
Laporan yang menyebut pilot Zaharie diduga sebagai tersangka utama atas tragedi pesawat MH370 pertama kali dirilis media Inggris, Sunday Times.
Media Inggris itu mengutip kepolisian Malaysia yang menyatakan intelijen sudah memeriksa data semua orang di pesawat pembawa 239 orang itu. Namun, pilot Zaharie merupakan satu-satunya orang yang menimbulkan kecurigaan.
Polisi juga telah memeriksa temuan simulator penerbangan di rumahnya. Simulator dalam bentuk file-file di komputer itu sempat dihapus Zaharie sebelum menerbangkan pesawat MH370. Namun, para ahli mampu memulihkannya.
Hasil penyelidikan yang sudah diberikan kepada para pemerintah asing itu telah diungkap para pejabat di Asia Tenggara. Pesawat tipe Boeing 777-200 itu hilang misterius sejak 8 Maret 2014, sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing.
Menurut polisi, investigasi kriminal tidak mengesampingkan bahwa pesawat itu hilang karena kegagalan mekanis atau aksi terorisme. Namun, jika penerbangan itu hilang karena faktor manusia, maka kapten pilot akan menjadi pelaku tragedi.
”Penyelidikan polisi masih berlangsung. Sampai saat ini, tidak ada kesimpulan yang bisa dibuat sebagai penyebab atas insiden itu. Namun demikian, polisi masih mencari ke semua sudut yang mungkin,” tulis Sunday Times, kemarin (22/6/2014) mengutip pejabat polisi Malaysia.
(mas)