TIME Juga Sebut Bekas TNI Masuk ISIS

Rabu, 18 Juni 2014 - 09:32 WIB
TIME Juga Sebut Bekas...
TIME Juga Sebut Bekas TNI Masuk ISIS
A A A
WASHINGTON - Media Amerika Serikat (AS), TIME tidak hanya menulis soal warga sipil Indonesia yang bergabung dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Namun, media itu juga menyebut mantan Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga ada yang masuk ke kelompok militan yang membuat kekacauan di Irak.

“Jihadis lain, seorang mantan tentara Indonesia. Dia menyerukan sesama perwira tentara dan polisi untuk bertobat dan meninggalkan pertahanan negara mereka, serta ‘berhala’ ideologi negara, Pancasila,” tulis TIME kemarin (17/6/2014).

TIME, sebelumnya mengulas soal perekrutan ISIS yang disebut-sebut bukan didominasi orang-orang Timur Tengah, melainkan orang-orang Indonesia. Dalam laporannya, media AS itu juga melansir rekaman para militan yang menggunakan bahasa Indonesia. (Baca: TIME: ISIS Berisi Orang-orang Indonesia)

Para militan itu mendesak rekan-rekan senegara mereka untuk bergabung dengan ISIS. ”Tapi mereka bukan warga Suriah, atau Uzbek, atau Chechnya. Mereka adalah warga Indonesia,” tulis TIME.

Dalam video yang dilansir TIME, seorang pria Indonesia berada di Suriah, sesaat sebelum ISIS merebut kota-kota di Irak seperti Mosul dan Tikrit pada 10 dan 11 Juni 2014 lalu. Perebutan dua kota utama di Irak yang diklaim sebagai keberhasilan ISIS dijadikan daya pikat para militan untuk merekrut warga Indonesia lainnya.

Tidak hanya laporan visual, TIME juga mengutip data dari Badan Anti-Terorisme Indonsia pada bulan Januari 2014. Dalam data itu, sekitar 50 warga Indonesia disebut telah pergi ke Suriah untuk berperang, namun tidak diketahui berapa dari mereka yang bergabung dengan ISIS.

Pada Sabtu pekan lalu, media Malaysia melaporkan bahwa Ahmad Tarmimi Maliki, yang membom markas militer Irak, mendapat “kehormatan” sebagai pelaku bom bunuh diri pertama asal Malaysia yang terkait dengan ISIS.

Pada bulan November 2013, juga, muncul laporan bahwa Riza Fardi, warga Indonesia yang pernah belajar di pesantren Ngruki, Jawa Tengah, dilaporkan tewas di Suriah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0673 seconds (0.1#10.140)