Masih Bersitegang, Diplomat Top China akan Sambangi Vietnam

Selasa, 17 Juni 2014 - 16:28 WIB
Masih Bersitegang, Diplomat Top China akan Sambangi Vietnam
Masih Bersitegang, Diplomat Top China akan Sambangi Vietnam
A A A
BEIJING - Diplomat tinggi China akan mengunjungi Vietnam pekan ini, di saat kondisi hubungan kedua negara masih bersitegang atas sengketa Laut China Selatan.

Lawatan diplomat tinggi Beijing itu disampaikan Kementerian Luar Negeri China, Selasa (17/6/2014). Ketegangan kedua negara mencapai puncaknya, ketika China membangun fasilitas pengeboran minyak di pulau sengketa di Laut China Selatan.

Tindakan China itu memicu aksi protes anti-China di Vietnam yang berujung pada kerusuhan, di mana sejumlah warga China di Vietnam tewas beberapa waktu lalu.

Ketegangan berlanjut dengan ditabrak dan dikaramkannya kapal Vietnam oleh kapal China, tak jauh dari lokasi bangunan pengeboran minyak. Namun, pihak Beijing juga memiliki data, jika kapal-kapal Vietnam sebelum insiden itu pernah menabrak kapal China hingga lebih dari 1.000 kali. (Baca: Sengketa Memanas, Vietnam Tuduh China Kerahkan Kapal Perang)

Diplomat tinggi China yang akan mengunjungi Vietnam itu adalah Penasihat Negara Yang Jiechi. Kunjungan ke Hanoi dijadwalkan akan berlangsung Rabu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan, kunjungan diplomat Beijing ke Hanoi untuk membahas kerjasama bilateral.

”Kami berharap, bahwa Vietnam membuka gambaran yang lebih luas saat bertemu (diplomat) China, dan tepat menyelesaikan situasi masa kini,” kata Hua, yang tidak menyebut secara langsung soal polemik pengeboran minyak di Laut China Selatan, seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Hai Binh, mengatakan polemik pengeboran minyak itu akan muncul sebagai topik pembicaraan.

Pengeboran minyak di pulau Paracel oleh China selama diprotes keras pihak Vietnam. Sebab, Vietnam mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya. Sebaliknya China mengklaim hampir 90 persen wilayah Laut China Selatan merupakan wilayah Beijing.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7080 seconds (0.1#10.140)