Horor, Militan Lakukan Pembantaian Massal di Irak

Senin, 16 Juni 2014 - 08:28 WIB
Horor, Militan Lakukan...
Horor, Militan Lakukan Pembantaian Massal di Irak
A A A
BAGHDAD - Militan dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melakukan pembantaian massal terhadap rakyat dan tentara Irak secara mengerikan. Para korban direndam dalam kubangan darah setelah diberondong tembakan.

Adegan itu bahkan diabadikan dalam sejumlah foto yang dilansir di situs kelompok militan tersebut. Para korban ada yang dipaksa berbaring dan ada yang bertelungkup dengan tangan terikat di belakang punggung mereka.

Foto-foto mengerikan itu muncul setelah ketegangan sektarian di Irak semakin memanas. Terutama sejak munculnya ulama besar Syiah Irak yang mengobarkan perang terhadap para militan.

Dalam berbagai foto itu, ISIS menyatakan, pembunuhan massal itu sebagai aksi balas dendam atas pembunuhan terhadap komandan ISIS, Abdul-Rahman al-Beilawy, yang disiarkan pemerintah Perdana Menteri Nuri al-Maliki.

Ini adalah nasib yang menunggu (kelompok) Syiah dikirim oleh Nuri untuk melawan (kelompok militan) Sunni,” bunyi salah satu judul foto yang mengacu pada Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki yang menurut ISIS berasal dari kubu kelompok Syiah.

Juru bicara militer Irak, Letnan Jenderal Qassim al-Moussawi, membenarkan foto-foto tersebut asli. Menurutnya, pembunuhan massal itu dilakukan ISIS.

Kepala HAM PBB, Navi Pillay, memperingatkan berbagai pembunuhan segala macam dan kejahatan perang lainnya di Irak. Menurutnya, jumlah korban tewas dalam beberapa hari terakhir mencapai ratusan jiwa, sedangkan korban luka mendekati 1.000 jiwa.

Berbicara di Jenewa, Pillay mengatakan, bahwa kantornya telah menerima laporan bahwa gerilyawan menangkap dan membunuh para Irak dan 17 warga sipil di sebuah jalan di Mosul, Irak utara. Eksekusi dan pembunuhan (dilakukan) di luar hukum, setelah gerilyawan ISIS menyerbu kota-kota di Irak,” bunyi pernyataan kantor Pillay, seperti dikutip AP, semalam (15/6/2014).

Sementara itu, di pusat Kota Baghdad, terjadi ledakan yang menewaskan 10 orang dan melukai 21 orang lainnya. Jenderal Qassim al-Moussawi, menegaskan bahwa pertempuran saat ini sedang berkecamuk di Kota Tal Afar. Dia mengklaim kubu militan mengalami kerugian besar, di mana 297 militan tewas dalam 24 jam terakhir. Namun, klaim itu belum bisa dikofirmasi secara independen.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2067 seconds (0.1#10.140)