Poroshenko: Perang di Ukraina Harus Tamat Minggu Ini!
A
A
A
KIEV - Presiden baru Ukraina, Petro Poroshenko dalam sumpahnya mengatakan, bahwa pertempuran mematikan di Ukraina timur harus berakhir minggu ini. Sumpah itu dia ucapkan usai pelantikannya sebagai presiden baru Ukraina.
Sumpah itu juga didengar langsung perwakilan dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Heidi Tagliavini dan Duta Besar Rusia untuk Ukraina, Mikhail Zurabov. Kiev dan Barat selama ini menuduh Moskow mendukung kelompok separatis di Ukraina timur. Namun, pihak Moskow berkali-kali menepis tuduhan itu.
”Kita harus menghentikan tembakan minggu ini,” kata Poroshenko dalam sebuah pernyataan, sehari setelah pelantikannya di Kiev, seperti dilaporkan BBC, Senin (9/6/2014). Poroshenko meminta semua yang terlibat dalam aksi bersenjata untuk meletakkan senjata mereka.
"Bagi saya (sedih), setiap hari orang meninggal, setiap hari Ukraina membayar harga yang tinggi, yang tidak dapat diterima,” katanya mengacu pada para korban yang tewas dalam pertempuran di Ukraina timur.
Poroshenko juga menyarankan untuk mengadakan pertemuan harian yang dia sebut trilateral, untuk mencoba menciptkan perdamaian di bagian Donetsk dan Luhansk, Ukraina timur. Sementara itu, pertempuran masih berlanjut di Slavyansk kemarin. Baku tembak juga dilaporkan terjadi di Kota Torez.
Poroshenko dilantik sebagai presiden pada Sabtu lalu, setelah memenangkan Pemilu 25 Mei 2014. Dalam pidato pelantikannya, miliarder yang dijuluki Raja Cokelat berusia 48 tahun itu menawarkan konsesi politik kepada orang-orang di Ukraina timur. Dia menegaskan, tidak ingin berperang atau balas dendam.
Sumpah itu juga didengar langsung perwakilan dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Heidi Tagliavini dan Duta Besar Rusia untuk Ukraina, Mikhail Zurabov. Kiev dan Barat selama ini menuduh Moskow mendukung kelompok separatis di Ukraina timur. Namun, pihak Moskow berkali-kali menepis tuduhan itu.
”Kita harus menghentikan tembakan minggu ini,” kata Poroshenko dalam sebuah pernyataan, sehari setelah pelantikannya di Kiev, seperti dilaporkan BBC, Senin (9/6/2014). Poroshenko meminta semua yang terlibat dalam aksi bersenjata untuk meletakkan senjata mereka.
"Bagi saya (sedih), setiap hari orang meninggal, setiap hari Ukraina membayar harga yang tinggi, yang tidak dapat diterima,” katanya mengacu pada para korban yang tewas dalam pertempuran di Ukraina timur.
Poroshenko juga menyarankan untuk mengadakan pertemuan harian yang dia sebut trilateral, untuk mencoba menciptkan perdamaian di bagian Donetsk dan Luhansk, Ukraina timur. Sementara itu, pertempuran masih berlanjut di Slavyansk kemarin. Baku tembak juga dilaporkan terjadi di Kota Torez.
Poroshenko dilantik sebagai presiden pada Sabtu lalu, setelah memenangkan Pemilu 25 Mei 2014. Dalam pidato pelantikannya, miliarder yang dijuluki Raja Cokelat berusia 48 tahun itu menawarkan konsesi politik kepada orang-orang di Ukraina timur. Dia menegaskan, tidak ingin berperang atau balas dendam.
(mas)