Taliban akan Ganggu Pemilu Afghanistan
A
A
A
KABUL - Militan Taliban mengaku akan menganggu pemilu yang bakal berlangsung di Afghanistan pada pertengahan Juni mendatang. Tak main-main, mereka dikabarkan merekrut anak muda dari sekolah Islam radikan untuk mereka jadikan sebagai pasukan.
Seperti dilansir Reuters, Senin (2/6/2014), dalam beberapa pekan terakhir jumlah serangan yang dilakukan oleh Taliban terus mengalami peningkatan. Dalam sepekan setidaknya ada sekitar 350 serangan terjadi, termasuk penembakan, bom bunuh diri dan bom pinggir jalan.
"Berdasarkan informasi intelijen yang kita miliki, puluhan madrasah dan pusat pelatihan Taliban di Quetta (di Pakistan) telah ditutup dan banyak pemuda disana dikirim ke Kandahar dan lainnya untuk dilatih menjadi tentara guna mengganggu pemilu," ungkap Dawa Khan Minapal, juru bicara gubernur Kandahar.
"Mereka (Taliban) telah memulai kampanye untuk menganggu jalannya pemilu dengan melaksanakan aksi bom bunuh diri dan pemboman pinggir jalan dengan tujuan menakut-nakuti orang agar tidak ikut dalam pemilu," Minapal menambahkan.
Pihak Taliban sendiri menyatakan mereka telah memperkuat pasukan mereka untuk menganggu jalannya pemilu. “Kami memiliki cukup pejuang untuk menganggu jalannya pemilu,” ungkap juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
“Kami memiliki tugas untuk memperingatkan orang-orang agar tidak mengikuti jalannya pemilu karena itu adalah kemauan dari Amerika Serikat. Bila mereka tidak mendengarkan peringatan kami, maka mereka akan mendapatkan konsekuensinya,” tegas Mujahid.
Seperti dilansir Reuters, Senin (2/6/2014), dalam beberapa pekan terakhir jumlah serangan yang dilakukan oleh Taliban terus mengalami peningkatan. Dalam sepekan setidaknya ada sekitar 350 serangan terjadi, termasuk penembakan, bom bunuh diri dan bom pinggir jalan.
"Berdasarkan informasi intelijen yang kita miliki, puluhan madrasah dan pusat pelatihan Taliban di Quetta (di Pakistan) telah ditutup dan banyak pemuda disana dikirim ke Kandahar dan lainnya untuk dilatih menjadi tentara guna mengganggu pemilu," ungkap Dawa Khan Minapal, juru bicara gubernur Kandahar.
"Mereka (Taliban) telah memulai kampanye untuk menganggu jalannya pemilu dengan melaksanakan aksi bom bunuh diri dan pemboman pinggir jalan dengan tujuan menakut-nakuti orang agar tidak ikut dalam pemilu," Minapal menambahkan.
Pihak Taliban sendiri menyatakan mereka telah memperkuat pasukan mereka untuk menganggu jalannya pemilu. “Kami memiliki cukup pejuang untuk menganggu jalannya pemilu,” ungkap juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
“Kami memiliki tugas untuk memperingatkan orang-orang agar tidak mengikuti jalannya pemilu karena itu adalah kemauan dari Amerika Serikat. Bila mereka tidak mendengarkan peringatan kami, maka mereka akan mendapatkan konsekuensinya,” tegas Mujahid.
(esn)