Takut Virus Mematikan, Rusia Setop Impor Babi dari AS
A
A
A
MOSKOW - Pemerintah Rusia menghentikan impor babi dari Amerika Serikat (AS). Sebab, ada kekhawatiran bahwa babi-babi asal AS membawa virus Porcine Epidemic Diare (PEDV) yang mamatikan.
Penghentian impor babi dari AS efektif berlaku Jumat (30/5/2014). Demikian keterangan kantor pengawasan pertanian Rusia, Rosselkhoznadnor.
“Penyakit ini tersebar di berbagai wilayah negara termasuk Amerika Serikat, Meksiko, Kanada dan Jepang,” kata lembaga itu. Alasan lainnya, karena hubungan AS dan Rusia sedang memburuk.
Kekhawatiran terhadap virus mematikan itu muncul, setelah sebuah peternakan di negara bagian Indiana mengkonfirmasi bahwa ada wabah PEDV kedua. Virus itu telah membunuh 10 persen dari populasi babi di AS. Rusia tidak mau menerima getahnya.
“Rusia menghentikan impor dengan tujuan untuk mencegah penyakit yang dibawa ke Rusia. Rusia biasanya menerima pasokan substansial babi hidup dari AS,” lanjut pernyataan Rosselkhoznadnor, seperti dikutip Moscow Times.
Data di Departemen Pertanian AS menyatakan, para importer babi AS selama ini antara lain, China, Meksiko dan Rusia. Namun, departemen itu mengklaim virus tersebut tidak menimbulkan risiko terhadap kesehatan manusia.
Penghentian impor babi dari AS efektif berlaku Jumat (30/5/2014). Demikian keterangan kantor pengawasan pertanian Rusia, Rosselkhoznadnor.
“Penyakit ini tersebar di berbagai wilayah negara termasuk Amerika Serikat, Meksiko, Kanada dan Jepang,” kata lembaga itu. Alasan lainnya, karena hubungan AS dan Rusia sedang memburuk.
Kekhawatiran terhadap virus mematikan itu muncul, setelah sebuah peternakan di negara bagian Indiana mengkonfirmasi bahwa ada wabah PEDV kedua. Virus itu telah membunuh 10 persen dari populasi babi di AS. Rusia tidak mau menerima getahnya.
“Rusia menghentikan impor dengan tujuan untuk mencegah penyakit yang dibawa ke Rusia. Rusia biasanya menerima pasokan substansial babi hidup dari AS,” lanjut pernyataan Rosselkhoznadnor, seperti dikutip Moscow Times.
Data di Departemen Pertanian AS menyatakan, para importer babi AS selama ini antara lain, China, Meksiko dan Rusia. Namun, departemen itu mengklaim virus tersebut tidak menimbulkan risiko terhadap kesehatan manusia.
(mas)