Snowden: Saya Mata-mata Handal CIA dan NSA
A
A
A
MOSKOW - MOSKOW- Buronan intelijen Amerika Serikat (AS), Edward Joseph Snowden,30, menyatakan bahwa dirinya mata-mata handal yang terlatih, bukan analis rendahan. Sebelum buron karena membocorkan penyadapan global Badan Keamanan Nasional (NSA), Snowden mengaku telah bekerja menyamar di luar negeri untuk CIA dan NSA.
Pengakuan itu disampaikan Snowden dalam wawancaranya dengan NBC. Menurutnya, intelijen AS lebih baik dari agen biasa dan komputer. Dia melarikan diri dari AS pada Mei 2013 dan kini bersembunyi di Rusia setelah mendapat suaka setahun dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Bocoran penyadapan global NSA dari Snowden telah mengguncang dunia. Pemerintah AS dibuat malu, karena Snowden mengungkap ulah NSA yang menyadap para pemimpin negara-negara di dunia, termasuk sekutu AS sendiri. Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden Brasil adalah salah satu korban penyadapan NSA.
Dalam sebuah wawancara yang juga dilansir BBC, Rabu (28/5/2014), Snowden mengaku ia telah dilatih sebagai mata-mata handal CIA dan NSA.”Saya tinggal dan bekerja di luar negeri, menyamar dan berpura-pura untuk bekerja untuk sebuah pekerjaan yang saya sendiri tidak tahu nama (perusahaan)-nya,” kata Snowden.
Meski jadi mata-mata handal yang mahir dengan spionase elektronik, Snowden mengaku tidak merekrut agen intelijen. ”Apa yang saya lakukan adalah saya menempatkan sistem yang bekerja untuk AS,” ujarnya.
”Dan saya sudah melakukan itu di semua tingkatan dari dasar hingga ke atas. Sekarang, pemerintah (AS) mungkin menolak hal-hal ini, mereka mungkin mengarang cara tertentu dan berkata, ‘Oh baiklah, Anda tahu dia, dia seorang analis tingkat rendah’,” ucap Snowden.
Selain pernah menyamar untuk CIA dan NSA di luar negeri, Snowden juga mengaku kuliah di Badan Intelijen Pertahanan. Sebelum melarikan diri dari AS, Snowden terakhir kali bekerja sebagai teknisi untuk Booz Allen, seorang kontraktor raksasa untuk National Security Agency (NSA).
Pengakuan itu disampaikan Snowden dalam wawancaranya dengan NBC. Menurutnya, intelijen AS lebih baik dari agen biasa dan komputer. Dia melarikan diri dari AS pada Mei 2013 dan kini bersembunyi di Rusia setelah mendapat suaka setahun dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Bocoran penyadapan global NSA dari Snowden telah mengguncang dunia. Pemerintah AS dibuat malu, karena Snowden mengungkap ulah NSA yang menyadap para pemimpin negara-negara di dunia, termasuk sekutu AS sendiri. Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden Brasil adalah salah satu korban penyadapan NSA.
Dalam sebuah wawancara yang juga dilansir BBC, Rabu (28/5/2014), Snowden mengaku ia telah dilatih sebagai mata-mata handal CIA dan NSA.”Saya tinggal dan bekerja di luar negeri, menyamar dan berpura-pura untuk bekerja untuk sebuah pekerjaan yang saya sendiri tidak tahu nama (perusahaan)-nya,” kata Snowden.
Meski jadi mata-mata handal yang mahir dengan spionase elektronik, Snowden mengaku tidak merekrut agen intelijen. ”Apa yang saya lakukan adalah saya menempatkan sistem yang bekerja untuk AS,” ujarnya.
”Dan saya sudah melakukan itu di semua tingkatan dari dasar hingga ke atas. Sekarang, pemerintah (AS) mungkin menolak hal-hal ini, mereka mungkin mengarang cara tertentu dan berkata, ‘Oh baiklah, Anda tahu dia, dia seorang analis tingkat rendah’,” ucap Snowden.
Selain pernah menyamar untuk CIA dan NSA di luar negeri, Snowden juga mengaku kuliah di Badan Intelijen Pertahanan. Sebelum melarikan diri dari AS, Snowden terakhir kali bekerja sebagai teknisi untuk Booz Allen, seorang kontraktor raksasa untuk National Security Agency (NSA).
(mas)