Takut Militan, Warga Kristen Suriah Minta Tolong Paus

Senin, 26 Mei 2014 - 17:43 WIB
Takut Militan, Warga Kristen Suriah Minta Tolong Paus
Takut Militan, Warga Kristen Suriah Minta Tolong Paus
A A A
LATAKIA-Lawatan pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus (Francis) ke Timur Tengah menjadi harapan bagi warga Kristen Suriah yang nyawanya terancam oleh kelompok militan garis keras asing di Suriah.

Para militan asing itu berperang di Suriah untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad. Mereka dituduh menyerang warga Kristen di Suriah yang berada di wilayah basis pendukung Assad.

Para warga Kristen tersebut telah melarikan diri ke wilayah Latakia, perbatasan Suriah dan Turki. Mereka yang mayoritas dari Armenia Kasab, provinsi Latakia (basis pendukung Assad) lari dari rumah setelah diserang para militan radikal.

Mereka meminta tolong Paus Francis agar bisa pulang ke rumah masing-masing. Pada Maret lalu, desa mereka diserang kelompok al-Nusra yang merupakan jaringan al-Qaeda. Selain alasan diserang, ribuan warga Suriah itu melarikan diri dari desa mereka, setelah kelompok militan radikal menodai tempat-tempa suci mereka. Namun, tuduhan itu telah dibantah kelompok militan tersebut.

Warga Suriah berharap kunjungan Paus yang saat ini berada di Betlehem, bisa membantu mereka. ”Kunjungan Paus adalah (kunjungan) orang suci, kami berharap kepadanya untuk bekerja menciptakan perdamaian dan berdoa untuk perdamaian di Suriah,” kata Pastur Miron
Owadesyan, warga Kristen Suriah, seperti dikutip Reuters.

Paus Francis yang sejatinya berasal dari Argentina telah mendesak semua pihak untuk mengakhiri perang di Suriah. Desakan itu disampaikan ketika melakukan lawatan pertama kalinya ke Timur Tengah.

Narik Louisian, seorang pemimpin umat Kristen dari Kasab, berharap Paus akan menggunakan pengaruhnya untuk membantu orang-orang Kristen di Timur Tengah yang terancam oleh kekerasan dan kekacauan politik.

”(Ini adalah) hak kita sebagai orang Kristen untuk hidup di Timur Tengah, karena itu juga tanah kami,” katanya. ” Kami adalah bagian tak terpisahkan dari Tanah Suci.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8465 seconds (0.1#10.140)
pixels