Bentrok dengan Separatis Pro-Rusia, 8 Pasukan Kiev Tewas
A
A
A
KIEV - Sedikitnya delapan pasukan keamanan Ukraina tewas dan 18 lainnya terluka dalam bentrokan semalam dengan kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina timur. Demikian disampaikan sumber keamanan Kiev, Kamis (22/5/2014).
Bentrokan pecah di sebuah wilayah yang berjarak sekitar 20 km sebelah selatan dari pusat industri di Donetsk. Bentrokan mematikan itu terjadi menjelang pemilu presiden Ukraina yang akan digelar 25 Mei 2014 mendatang.
Sementara itu, pimpinan Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan kemerdekaan Donetsk dari Ukraina menduga, pasukan Kiev akan melakukan serangan di Donetsk menjelang pemilu Ukraina.
Dugaan itu disampaikan komandan milisi rakyat Donetsk, Miroslav Rudenko. ”Kami menerima laporan bahwa pasukan Ukraina berkonsentrasi di dekat Donetsk, khususnya unit tentara Ukraina yang telah terlihat dari arah Volovakha (60 km sebelah barat daya Donetsk) serta dari arah tenggara Mariupol,” katanya seperti dilansir Itar-Tass.
”Tentu saja kami tidak mengharapkan provokasi menjelang pemilihan presiden. Junta Kiev telah menunjukkan pembantaian, genosida, dan itu tidak masuk akal untuk menyerbu sebuah kota dengan populasi satu juta orang. Apakah kematian ini tidak cukup bagi mereka?” kata Rudenko.
Bentrokan pecah di sebuah wilayah yang berjarak sekitar 20 km sebelah selatan dari pusat industri di Donetsk. Bentrokan mematikan itu terjadi menjelang pemilu presiden Ukraina yang akan digelar 25 Mei 2014 mendatang.
Sementara itu, pimpinan Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan kemerdekaan Donetsk dari Ukraina menduga, pasukan Kiev akan melakukan serangan di Donetsk menjelang pemilu Ukraina.
Dugaan itu disampaikan komandan milisi rakyat Donetsk, Miroslav Rudenko. ”Kami menerima laporan bahwa pasukan Ukraina berkonsentrasi di dekat Donetsk, khususnya unit tentara Ukraina yang telah terlihat dari arah Volovakha (60 km sebelah barat daya Donetsk) serta dari arah tenggara Mariupol,” katanya seperti dilansir Itar-Tass.
”Tentu saja kami tidak mengharapkan provokasi menjelang pemilihan presiden. Junta Kiev telah menunjukkan pembantaian, genosida, dan itu tidak masuk akal untuk menyerbu sebuah kota dengan populasi satu juta orang. Apakah kematian ini tidak cukup bagi mereka?” kata Rudenko.
(mas)