Pijat Ekstrem di Filipina, Dililit Empat Pyton Raksasa!

Kamis, 22 Mei 2014 - 10:46 WIB
Pijat Ekstrem di Filipina,...
Pijat Ekstrem di Filipina, Dililit Empat Pyton Raksasa!
A A A
CEBU-Kebun Binatang di Kota Cebu, Filipina, menawarkan pijat esktrem. Yakni, pasien dililit empat pyton raksasa yang masing-masing panjangnya mencapai lima meter .

Namun, sebelum empat pyton itu bekerja, mereka harus diberi makan masing-masing 10 ekor ayam. Jika tidak, si pasien yang akan dililit bisa terancam jiwanya. Keempat pyton itu total bobotnya mencapai 250 kg.

Meskipun berbahaya, karena pasien pijat bisa lemas dan kehabisan napas jika tak kuat dililit empat piton raksasa itu, namun peminatnya lumayan banyak. Pasalnya, tawaran pijat ekstrem itu gratis.

Setiap ada pengunjung yang berminat mencoba pijat ekstrem, empat pyton bernama Michelle, Walter, EJ dan Daniel langsung diambil dari kandang mereka. Kemudian si pasien diminta berbaring di tempat tidur dari bambu, yang terletak di pintu masuk utama kebun binatang itu. Setelah itu, empat pyton ditaruh di atas tubuh si pasien untuk melilitnya.

Selama pijat ekstrem berlangsung, empat ahli atau pawang pyton mengawasi secara ketat. Pijat ekstrem tu pun hanya dibatasi selama 15 menit. Jika melebihi batas waktu itu, si pasien bisa terancam nyawanya.

Salah satu relawan, Ian Maclean dari Hawaii, tertarik untuk mencoba pijat ekstrem itu.”Saya telah dipijat dua kali dan masih hidup untuk menceritakan kisah tersebut,” katanya, kemarin (21/5/2014), seperti dilansir Daily Mail.

”Saya harus membaringkan punggung saya di bambu di area terbuka. Saya diberitahu tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan selama pijat,” lanjut dia.

Instruksi itu sangat penting untuk dipatuhi.”Anda tidak bisa berteriak minta tolong, karena ular bisa merasakan getaran dan mengira Anda mangsa atau predator, tergantung pada lingkungan,” kata Maclean.

Manajer kebun binatang, Giovanni Romarate, menceritakan sensasi pijat ekstrem itu.” Anda bisa menikmati cengkeraman dingin,” kata Romarate.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0739 seconds (0.1#10.140)