Pemilik tambang di Turki klaim keamanan terkontrol
A
A
A
Sindonews.com – Ledakan besar di tambang batu bara di Turki yang terjadi kemarin sudah menewaskan 201 orang. Dari total 787 pekerja tambang, masih ada ratusan lainnya yang terjebak.
Sejak bencana itu terjadi, warga Turki melalui media sosial ramai-ramai mengkritik fasilitas keamanan di lokasi tambang. Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang semula dijadwalkan lawatan ke Alabania, memilih menunda dan mengunjungi lokasi ledakan di Soma, Manisa, Turki. (Baca: Tambang di Turki meledak dahsyat, 151 tewas, ratusan terjebak)
Sementara itu, pemilik tambang, Soma Komur Isletmeleri, mengatakan penyelidikan atas insiden yang merenggut ratusan orang itu sedang berlangsung. Namun, dia mengklaim fasilitas keamanan bagi pekerja tambang sudah terjamin.
”Langkah-langkah keamanan sudah tinggi dan terkontrol konstan,” katanya, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir BBC, Rabu (14/5/2014).
”Prioritas utama kami adalah untuk mendapatkan pekerja kami keluar (dari area tambang), sehingga mereka dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka cintai,” lanjut pemilik tambang tersebut. (Baca juga: Korban tewas ledakan tambang di Turki jadi 201 orang)
Bencana tambang di Turki kali ini merupakan bencana terburuk kedua. Sebelumnya, pada pada tahun 1992, sebanyak 270 penambang tewas di dekat Zonguldak, di kawasan Laut Hitam.
Sejak bencana itu terjadi, warga Turki melalui media sosial ramai-ramai mengkritik fasilitas keamanan di lokasi tambang. Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang semula dijadwalkan lawatan ke Alabania, memilih menunda dan mengunjungi lokasi ledakan di Soma, Manisa, Turki. (Baca: Tambang di Turki meledak dahsyat, 151 tewas, ratusan terjebak)
Sementara itu, pemilik tambang, Soma Komur Isletmeleri, mengatakan penyelidikan atas insiden yang merenggut ratusan orang itu sedang berlangsung. Namun, dia mengklaim fasilitas keamanan bagi pekerja tambang sudah terjamin.
”Langkah-langkah keamanan sudah tinggi dan terkontrol konstan,” katanya, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir BBC, Rabu (14/5/2014).
”Prioritas utama kami adalah untuk mendapatkan pekerja kami keluar (dari area tambang), sehingga mereka dapat bertemu kembali dengan orang yang mereka cintai,” lanjut pemilik tambang tersebut. (Baca juga: Korban tewas ledakan tambang di Turki jadi 201 orang)
Bencana tambang di Turki kali ini merupakan bencana terburuk kedua. Sebelumnya, pada pada tahun 1992, sebanyak 270 penambang tewas di dekat Zonguldak, di kawasan Laut Hitam.
(mas)