Paska lepas dari Ukraina, Luhansk pertimbangkan gabung Rusia
A
A
A
Sindonews.com – Referendum yang berlangsung di dua wilayah di Ukraina timur, yaitu di wilayah Donetsk dan Luhansk pada akhir kemarin menuai kecaman keras dari pihak Barat dan Kiev. Namun, kecaman itu tidak melemahkan langkah kedua wilayah tersebut untuk memerdekakan diri dari Ukraina.
Bahkan, seperti dilansir Reuters, Senin (12/5/2014), Luhanks sedang mempertimbangkan untuk mengadakan referendum lanjutan yang akan memutuskan apakah mereka akan menjadi negara mandiri atau bergabung dengan federasi Rusia.
"Jika keputusan ini (untuk mengadakan referendum dan bergabung dengan Rusia) diambil, maka kehendak rakyat akan kita perhitungkan, apakah akan bergabung atau tidak," ungkap salah seorang juru bicara massa pro Rusia di Luhansk.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sekitar 90 persen warga Donetsk ataupun Luhanks memilih untuk lepas dari Ukraina dan membentuk pemerintahan sendiri. Kiev segera merespon dengan menegaskan bahwa kedua wilayah tersebut akan menghadap konsekuensi atas tindakan ini.
Rakyat Luhanks sendiri dengan tegas menyatakan, mereka tidak akan mengikuti pemilihan presiden yang akan di gelar Ukraina pada akhir bulan ini. Mereka menganggap mereka bukanlah bagian dari Ukraina lagi, sehingga sudah tidak tepat untuk mengikuti pemilihan umum itu.
Bahkan, seperti dilansir Reuters, Senin (12/5/2014), Luhanks sedang mempertimbangkan untuk mengadakan referendum lanjutan yang akan memutuskan apakah mereka akan menjadi negara mandiri atau bergabung dengan federasi Rusia.
"Jika keputusan ini (untuk mengadakan referendum dan bergabung dengan Rusia) diambil, maka kehendak rakyat akan kita perhitungkan, apakah akan bergabung atau tidak," ungkap salah seorang juru bicara massa pro Rusia di Luhansk.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sekitar 90 persen warga Donetsk ataupun Luhanks memilih untuk lepas dari Ukraina dan membentuk pemerintahan sendiri. Kiev segera merespon dengan menegaskan bahwa kedua wilayah tersebut akan menghadap konsekuensi atas tindakan ini.
Rakyat Luhanks sendiri dengan tegas menyatakan, mereka tidak akan mengikuti pemilihan presiden yang akan di gelar Ukraina pada akhir bulan ini. Mereka menganggap mereka bukanlah bagian dari Ukraina lagi, sehingga sudah tidak tepat untuk mengikuti pemilihan umum itu.
(esn)