Presiden Ukraina anggap referendum di wilayah timur sebagai lelucon
A
A
A
Sindonews.com – Referendum yang berlangsung di wilayah Ukraina timur pada akhir pekan lalu mendapatkan kecaman dari pihak Barat dan Kiev. Mereka menganggap referendum tersebut adalah sesuatu yang ilegal.
Seperti dilaporkan Reuters, Senin (12/5/2014), Presiden Ukraina, Oleksander Turchinov, mengutuk referendum di wilayah timur negaranya dan menganggapnya sebagai lelucon yang terinspirasi oleh Rusia untuk mendestabilisasi Ukraina dan menggulingkan pemimpin negara di Kiev.
"Proses ini terinspirasi oleh pimpinan Federasi Rusia dan merusak Donetsk serta Luhansk baik dari segi politik ataupun ekonomi. Hal ini mengancam kehidupan dan kesejahteraan warga negara dan memiliki tujuan mendestabilisasi situasi di Ukraina, mengganggu pemilihan presiden dan mencoba menggulingkan pemerintah Ukraina," ungkap Turchinov, melalui sebuah pernyataan.
Menurutnya, akan ada konsekuensi yang cukup berat kepada pihak-pihak yang terkait dengan referendum yang terjadi di wilayah timur Ukraina tersebut. Dalam referendum itu sendiri, masyarakat di timur akhirnya memutuskan untuk lepas dari Ukraina dan membentuk negara sendiri.
Sebelumnya, Uni Eropa menyatakan siap memberikan sanksi tambahan kepada pihak Rusia karena dianggap tidak mampu menstabilkan kondisi negara tetangga mereka dan dituduh berada di balik aksi-aksi yang terjadi di Ukraina.
Seperti dilaporkan Reuters, Senin (12/5/2014), Presiden Ukraina, Oleksander Turchinov, mengutuk referendum di wilayah timur negaranya dan menganggapnya sebagai lelucon yang terinspirasi oleh Rusia untuk mendestabilisasi Ukraina dan menggulingkan pemimpin negara di Kiev.
"Proses ini terinspirasi oleh pimpinan Federasi Rusia dan merusak Donetsk serta Luhansk baik dari segi politik ataupun ekonomi. Hal ini mengancam kehidupan dan kesejahteraan warga negara dan memiliki tujuan mendestabilisasi situasi di Ukraina, mengganggu pemilihan presiden dan mencoba menggulingkan pemerintah Ukraina," ungkap Turchinov, melalui sebuah pernyataan.
Menurutnya, akan ada konsekuensi yang cukup berat kepada pihak-pihak yang terkait dengan referendum yang terjadi di wilayah timur Ukraina tersebut. Dalam referendum itu sendiri, masyarakat di timur akhirnya memutuskan untuk lepas dari Ukraina dan membentuk negara sendiri.
Sebelumnya, Uni Eropa menyatakan siap memberikan sanksi tambahan kepada pihak Rusia karena dianggap tidak mampu menstabilkan kondisi negara tetangga mereka dan dituduh berada di balik aksi-aksi yang terjadi di Ukraina.
(esn)