US Airways dan drone nyaris tabrakan di langit Florida
A
A
A
Sindonews.com – Penggunaan pesawat tanpa awak atau drone di Amerika Serikat (AS) kini menjadi momok baru bagi pesawat-pesawat komersial yang melintasi wilayah udara AS. Pilot pesawat America Arilines mengungkap, sebuah pesawat komersial nyaris bertabrakan di wilayah udara Florida, AS.
Para kelompok pilot dan kalangan industri penerbangan di AS mendesak pemerintah Barack Obama membuat peratura yang jelas untuk operasional drone. Sebab pesawat nirawak yang digunakan untuk operasi mata-mata dan menumpas teroris itu berpotensi menjadi bencana bagi penerbangan pesawat komersial.
Pihak Federal Aviation Administration (FAA) atau Administrasi Penerbangan Federal membenarkan jika sebuah pesawat komersial hampir bertabrakan dengan drone. Pesawat yang hampir tabrakan itu, menurut FAA, adalah pesawat US Airways dengan nomor penerbangan 4650.
Insiden yang nyaris jadi petaka itu terjadi pada 22 Maret 2014. Kala itu, pesawat US Airways terbang dari Charlotte, North Carolina, menuju Tallahassee.
Kepala AFF untuk Unmanned Aircraft System (UAS), Jim Williams, menunjukkan sebuah video pesawat dan drone yang hampir tabrakan tersebut. Video itu juga sudah diunggah di YouTube.
“Setelah itu, FAA harus menjadi responsif terhadap seluruh industri (penerbangan),” kata Williams di sebuah acara Virginia Motor Speedway , seperti dilansir CNN, Sabtu (10/5/2014). Ketika drone itu jatuh ke tanah, pesawat nirawak itu dilaporkan telah melukai seorang perempuan asal Australia. Korban mendapatkan jahitan atas insiden itu.
Laporan lain diterima FAA dari seorang pilot baru-baru ini, bahwa sebuah pesawat komersial juga hampir bertabrakan dengan drone di dekat bandara, di Tallahassee , Florida. Pilot itu, menurut FAA, menyebut ukuran drone sangat kecil dan tampak samar dari kejauhan. Tapi tiba-tiba mendekat saat pesawat terbang pada ketinggian sekitar 2.300 kaki.
Para kelompok pilot dan kalangan industri penerbangan di AS mendesak pemerintah Barack Obama membuat peratura yang jelas untuk operasional drone. Sebab pesawat nirawak yang digunakan untuk operasi mata-mata dan menumpas teroris itu berpotensi menjadi bencana bagi penerbangan pesawat komersial.
Pihak Federal Aviation Administration (FAA) atau Administrasi Penerbangan Federal membenarkan jika sebuah pesawat komersial hampir bertabrakan dengan drone. Pesawat yang hampir tabrakan itu, menurut FAA, adalah pesawat US Airways dengan nomor penerbangan 4650.
Insiden yang nyaris jadi petaka itu terjadi pada 22 Maret 2014. Kala itu, pesawat US Airways terbang dari Charlotte, North Carolina, menuju Tallahassee.
Kepala AFF untuk Unmanned Aircraft System (UAS), Jim Williams, menunjukkan sebuah video pesawat dan drone yang hampir tabrakan tersebut. Video itu juga sudah diunggah di YouTube.
“Setelah itu, FAA harus menjadi responsif terhadap seluruh industri (penerbangan),” kata Williams di sebuah acara Virginia Motor Speedway , seperti dilansir CNN, Sabtu (10/5/2014). Ketika drone itu jatuh ke tanah, pesawat nirawak itu dilaporkan telah melukai seorang perempuan asal Australia. Korban mendapatkan jahitan atas insiden itu.
Laporan lain diterima FAA dari seorang pilot baru-baru ini, bahwa sebuah pesawat komersial juga hampir bertabrakan dengan drone di dekat bandara, di Tallahassee , Florida. Pilot itu, menurut FAA, menyebut ukuran drone sangat kecil dan tampak samar dari kejauhan. Tapi tiba-tiba mendekat saat pesawat terbang pada ketinggian sekitar 2.300 kaki.
(mas)