Tentara Inggris narsis dengan mayat militan Taliban
A
A
A
Sindonews.com – Sejumlah foto yang menunjukkan ulah tak pantas dari tentara Inggris yang bertugas di Afghanistan tahun 2012 beredar. Dalam sejumlah foto itu, tampak seorang tentara Inggris berpose dengan mayat seorang militan Taliban.
Foto itu diambil di Kamp Bastion, yakni pangkalan utama militer Inggris di Afghanistan. Kementerian Pertahanan Inggris mengklaim sedang menyelidiki ulah militer Inggris itu.
Foto lainnya menunjukkan adegan tak pantas yang dilakukan tentara asing yang bergabung dalam misi RAF (pasukan gabungan internasional). Tentara itu berlutut di samping jenazah militan Taliban yang berlumuran darah. Dia mengacukan jempol di samping jenazah tersebut.
Belum ada penjelasan dari militer Inggris, apakah foto itu asli atau rekayasa. Sementar itu, sumber-sumber pertahanan Inggris, mengatakan tidak ada alasan bagi tentara Inggris untuk berperilaku seperti itu. Hal itu dianggap melanggar aturan militer Inggris.
Pihak RAF dalam sebuah pernyataan menyebut ulah tentara itu merupakan pelanggaran serius.”Ada kebijakan toleransi nol pada penganiayaan yang dilakukan terhadap musuh yang sudah tewas. Kasus ini sedang diselidiki,” bunyi pernyataan RAF, semalam (9/5/2014) seperti dilansir BBC.
Foto itu diambil di Kamp Bastion, yakni pangkalan utama militer Inggris di Afghanistan. Kementerian Pertahanan Inggris mengklaim sedang menyelidiki ulah militer Inggris itu.
Foto lainnya menunjukkan adegan tak pantas yang dilakukan tentara asing yang bergabung dalam misi RAF (pasukan gabungan internasional). Tentara itu berlutut di samping jenazah militan Taliban yang berlumuran darah. Dia mengacukan jempol di samping jenazah tersebut.
Belum ada penjelasan dari militer Inggris, apakah foto itu asli atau rekayasa. Sementar itu, sumber-sumber pertahanan Inggris, mengatakan tidak ada alasan bagi tentara Inggris untuk berperilaku seperti itu. Hal itu dianggap melanggar aturan militer Inggris.
Pihak RAF dalam sebuah pernyataan menyebut ulah tentara itu merupakan pelanggaran serius.”Ada kebijakan toleransi nol pada penganiayaan yang dilakukan terhadap musuh yang sudah tewas. Kasus ini sedang diselidiki,” bunyi pernyataan RAF, semalam (9/5/2014) seperti dilansir BBC.
(mas)