Suriah siap ambil alih Homs
A
A
A
Sindonews.com – Pasukan Keamanan Suriah pada Kamis (8/5/2014) mengatakan, mereka akan mengambil kontrol penuh atas Homs, kota yang paling banyak dihuni oleh pasukan pemberontak anti pemerintahan Assad.
Seperti dilansir Reuters, pasukan pemberontak akhirnya memutuskan untuk mengakhiri konfrontasi mereka dengan pasukan pemerintah, setelah dua tahun menduduki Homs dan segera dievakuasi dari kota ketiga terbesar di Suriah tersebut.
“80 persen dari para pemberontak telah meninggalkan Homs dan sisanya akan dievakuasi pada hari ini (Kamis). Hal ini dilakukan setelah pusat Homs akan mengumumkan zona aman dan rekonstruksi Homs akan segera dimulai,” ungkap Gubernur Homs, Talal Barazi.
"Kami berharap untuk menyelesaikan operasi hari ini (Kamis)," Barazi menambahkan. Seperti pantaun Reuters, para pemberontak nampak santai saat dievakuasi dari kota tersebut, mereka terkadang melambaikan tangan dan melemparkan senyuman ke arah kamera.
Namun, jatuhnya Kota terbesar ketiga di Suriah kepada pasukan pemerintah merupakan pukulan besar terhadap pihak oposisi dan merupakan dorongan bagi Assad yang kemungkinan akan mencalonkan diri kembali sebagai presiden Suriah.
Seperti dilansir Reuters, pasukan pemberontak akhirnya memutuskan untuk mengakhiri konfrontasi mereka dengan pasukan pemerintah, setelah dua tahun menduduki Homs dan segera dievakuasi dari kota ketiga terbesar di Suriah tersebut.
“80 persen dari para pemberontak telah meninggalkan Homs dan sisanya akan dievakuasi pada hari ini (Kamis). Hal ini dilakukan setelah pusat Homs akan mengumumkan zona aman dan rekonstruksi Homs akan segera dimulai,” ungkap Gubernur Homs, Talal Barazi.
"Kami berharap untuk menyelesaikan operasi hari ini (Kamis)," Barazi menambahkan. Seperti pantaun Reuters, para pemberontak nampak santai saat dievakuasi dari kota tersebut, mereka terkadang melambaikan tangan dan melemparkan senyuman ke arah kamera.
Namun, jatuhnya Kota terbesar ketiga di Suriah kepada pasukan pemerintah merupakan pukulan besar terhadap pihak oposisi dan merupakan dorongan bagi Assad yang kemungkinan akan mencalonkan diri kembali sebagai presiden Suriah.
(esn)