Lewinsky menyesal pernah selingkuh dengan Bill Clinton
A
A
A
Sindonews.com – Sosok Monica Lewinsky, 40, wanita yang berselingkuh dengan Bill Clinton saat menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 1990-an, kembali jadi sorotan publik di negara itu.
Lewinsky yang lama bungkam tiba-tiba muncul di media AS dan menyatakan penyesalannya atas skandal yang dia buat bersama Clinton.
Dalam sebuah artikel di majalah Vanity Fair, Lewinsky menulis kejengkelannya setelah jadi sasaran hinaan publik. Dia mengklaim menjadi “kambing hitam” untuk melindungi Clinton.
”Setiap tindakan sewenang-wenang muncul setelah itu. Saya dijadikan ‘kambing hitam’ untuk melindungi posisi lebih lebih kuat,” kata Lewinsky mengacu pada sikapnya yang melindungi nama baik Clinton kala itu.
Reuters pada Rabu (7/5/2014) menulis kekesalan Lewinsky.”Saya sendiri sangat menyesal dengan apa yang terjadi antara saya dan Presiden Clinton. Saya katakan lagi; saya menyesal atas apa yang terjadi,” ujarnya.
Lewinsky sejatinya adalah wanita yang magang di Gedung Putih kala itu. Namun, dia terlibat perselingkuhan dengan Clinton. Tahun 1999, parlemen AS memecat Lewinsky. Sedangkan Clinton diminta menyelesaikan jabatannya sebagai presiden hingga 2001.
Usai dipecat, Lewinsky mengaku ditawari kompensasi lebih dari USD10 juta. Namun, wanita lulusan master psikologi London School itu menolaknya. Dia kecewa, karena sendirian ketika menjadi sasaran kesalahan. ”Saya menolak tawaran lebih dari USD10 juta, karena mereka tidak merasa seperti hal yang benar untuk melakukannya,” ujarnya.
Dia kala itu juga depresi dan sangat tergoda untuk bunuh diri. Nama Lewinsky kembali muncul di tengah publik AS, setelah istri Clinton, yakni Hillary Clinton populer menjadi kandidat calon presiden AS dari Partai Demokrat untuk menggantikan Barack Obama.
Hillary pernah menyindir munculnya sosok Lewinsky di tengah perbincangan publik. Dia meledek Lewinsky sebagai sosok yang gila narsis.
Lewinsky yang lama bungkam tiba-tiba muncul di media AS dan menyatakan penyesalannya atas skandal yang dia buat bersama Clinton.
Dalam sebuah artikel di majalah Vanity Fair, Lewinsky menulis kejengkelannya setelah jadi sasaran hinaan publik. Dia mengklaim menjadi “kambing hitam” untuk melindungi Clinton.
”Setiap tindakan sewenang-wenang muncul setelah itu. Saya dijadikan ‘kambing hitam’ untuk melindungi posisi lebih lebih kuat,” kata Lewinsky mengacu pada sikapnya yang melindungi nama baik Clinton kala itu.
Reuters pada Rabu (7/5/2014) menulis kekesalan Lewinsky.”Saya sendiri sangat menyesal dengan apa yang terjadi antara saya dan Presiden Clinton. Saya katakan lagi; saya menyesal atas apa yang terjadi,” ujarnya.
Lewinsky sejatinya adalah wanita yang magang di Gedung Putih kala itu. Namun, dia terlibat perselingkuhan dengan Clinton. Tahun 1999, parlemen AS memecat Lewinsky. Sedangkan Clinton diminta menyelesaikan jabatannya sebagai presiden hingga 2001.
Usai dipecat, Lewinsky mengaku ditawari kompensasi lebih dari USD10 juta. Namun, wanita lulusan master psikologi London School itu menolaknya. Dia kecewa, karena sendirian ketika menjadi sasaran kesalahan. ”Saya menolak tawaran lebih dari USD10 juta, karena mereka tidak merasa seperti hal yang benar untuk melakukannya,” ujarnya.
Dia kala itu juga depresi dan sangat tergoda untuk bunuh diri. Nama Lewinsky kembali muncul di tengah publik AS, setelah istri Clinton, yakni Hillary Clinton populer menjadi kandidat calon presiden AS dari Partai Demokrat untuk menggantikan Barack Obama.
Hillary pernah menyindir munculnya sosok Lewinsky di tengah perbincangan publik. Dia meledek Lewinsky sebagai sosok yang gila narsis.
(mas)