Geun-hye pastikan hukuman berat bagi awak feri Sewol
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye pada Minggu (4/5/2014) bertemu kerabat penumpang feri Sewol yang anggota keluarganya masih belum ditemukan. Geun-hye bersumpah, setiap oknum yang terlibat akan dihukum seberat-beratnya.
"Siapa pun yang bertanggungjawab atas kecelakaan tersebut dan diputuskan sebagai sebuah tindakan kriminal, akan dihukum secara tegas," ungkap Geun-hye ketika bertemu dengan keluarga korban di Jindo, pulau terdekat dengan lokasi kecelakaan, di mana operasi pencarian dipusatkan.
"Ada rasa tanggung jawab tak terbatas, sulit membayangkan perasaan yang sangat menyanyat hati mereka (keluarga korban)," Geun-hye menambahkan, seperti dilansir Channel News Asia. Pertemuan itu terjadi beberapa hari setelah dia meminta maaf atas kegagalan pemerintahannya untuk memerangi kejahatan sistemik yang mungkin menjadi penyebab utama insiden ini terjadi.
Delapan mayat kembali ditemukan pada Minggu pagi, 18 hari setelah feri Sewol terbalik dan tenggelam bersama dengan 476 orang di dalamnya, kebanyakan dari mereka anak-anak sekolah. Total korban yang ditemukan mencapai 244, sementara 58 lainnya masih belum ditemukan.
Insiden ini membuah publik marah kepada kapten dan 14 anak buahnya yang memutuskan untuk meninggalkan kapal, sementara ratusan orang terjebak di dalam.
Tapi kritik juga telah diarahkan pada pemerintah, karena banyak bukti muncul yang menunjukan bahwa standar keamanan lemah dan kemungkinan adanya korupsi di kalangan regulator negara.
"Siapa pun yang bertanggungjawab atas kecelakaan tersebut dan diputuskan sebagai sebuah tindakan kriminal, akan dihukum secara tegas," ungkap Geun-hye ketika bertemu dengan keluarga korban di Jindo, pulau terdekat dengan lokasi kecelakaan, di mana operasi pencarian dipusatkan.
"Ada rasa tanggung jawab tak terbatas, sulit membayangkan perasaan yang sangat menyanyat hati mereka (keluarga korban)," Geun-hye menambahkan, seperti dilansir Channel News Asia. Pertemuan itu terjadi beberapa hari setelah dia meminta maaf atas kegagalan pemerintahannya untuk memerangi kejahatan sistemik yang mungkin menjadi penyebab utama insiden ini terjadi.
Delapan mayat kembali ditemukan pada Minggu pagi, 18 hari setelah feri Sewol terbalik dan tenggelam bersama dengan 476 orang di dalamnya, kebanyakan dari mereka anak-anak sekolah. Total korban yang ditemukan mencapai 244, sementara 58 lainnya masih belum ditemukan.
Insiden ini membuah publik marah kepada kapten dan 14 anak buahnya yang memutuskan untuk meninggalkan kapal, sementara ratusan orang terjebak di dalam.
Tapi kritik juga telah diarahkan pada pemerintah, karena banyak bukti muncul yang menunjukan bahwa standar keamanan lemah dan kemungkinan adanya korupsi di kalangan regulator negara.
(esn)