Kiev: Penembak jatuh 2 helikopter Ukraina adalah pasukan Rusia
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Ukraina menuduh pasukan khusus Rusia yang menembak jatuh dua helikopter militer Ukraina di Slavyansk, kemarin.
Pihak Kiev tidak percaya jika demonstran lokal di wilayah itu memiliki kemampuan untuk menembak jatuh dua helikopter dan menewaskan pilot Ukraina. (Baca: Operasi militer besar-besaran, 2 helikopter Ukraina ditembak jatuh)
Tuduhan itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov. ”Tembakan (terhadap) helikopter Ukraina di Slavyansk bukan oleh pejuang polisi rakyat, tetapi oleh pasukan khusus Rusia,” katanya.
Dia pun menegaskan, operasi militer besar-besaran yang dilakukan Ukraina bukan untuk membunuh warga sipil di Ukraina timur. “Melainkan melawan kelompok subversif dari Direktorat Intelijen Utama (GRU) Federasi Rusia,” ujar Avakov, seperti dilansir Voice of Russia, Sabtu (3/5/2014).
Namun tuduhan itu ditepis kelompok demonstran lokal d Slavyansk. Seorang wakil dari polisi rakyat di kota itu menyatakan, tidak hubungannya antara gerakan demonstran lokal dengan pasukan khusus Rusia.
Menurut tokoh lokal anti-Kiev yang diwawancarai dalam kondisi anonim itu menyatakan, jatuhnya dua helikopter militer Ukraina karena perlawanan rakyat lokal terhadap operasi militer dan perlawanan terhadap kelompok sayap kanan ultranasionalis Ukraina.
Dia juga membantah keberadaan intelijen Rusia di Slavyansk.”(Tuduhan) itu juga tidak konsisten dengan kenyataan,” katanya.”Tidak ada kelompok subversif di kota ini. Yang ada penduduk sipil Slavyansk yang diserang rudal dan (mereka) melawan.”
”Pejuang polisi rakyat Slavyansk tidak ingin berbagi kesuksesan militer kami dengan siapa pun,” lanjut dia membantah perlawanan mereka terhadap pasukan Ukraina dibantu pihak Rusia.
Pihak Kiev tidak percaya jika demonstran lokal di wilayah itu memiliki kemampuan untuk menembak jatuh dua helikopter dan menewaskan pilot Ukraina. (Baca: Operasi militer besar-besaran, 2 helikopter Ukraina ditembak jatuh)
Tuduhan itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov. ”Tembakan (terhadap) helikopter Ukraina di Slavyansk bukan oleh pejuang polisi rakyat, tetapi oleh pasukan khusus Rusia,” katanya.
Dia pun menegaskan, operasi militer besar-besaran yang dilakukan Ukraina bukan untuk membunuh warga sipil di Ukraina timur. “Melainkan melawan kelompok subversif dari Direktorat Intelijen Utama (GRU) Federasi Rusia,” ujar Avakov, seperti dilansir Voice of Russia, Sabtu (3/5/2014).
Namun tuduhan itu ditepis kelompok demonstran lokal d Slavyansk. Seorang wakil dari polisi rakyat di kota itu menyatakan, tidak hubungannya antara gerakan demonstran lokal dengan pasukan khusus Rusia.
Menurut tokoh lokal anti-Kiev yang diwawancarai dalam kondisi anonim itu menyatakan, jatuhnya dua helikopter militer Ukraina karena perlawanan rakyat lokal terhadap operasi militer dan perlawanan terhadap kelompok sayap kanan ultranasionalis Ukraina.
Dia juga membantah keberadaan intelijen Rusia di Slavyansk.”(Tuduhan) itu juga tidak konsisten dengan kenyataan,” katanya.”Tidak ada kelompok subversif di kota ini. Yang ada penduduk sipil Slavyansk yang diserang rudal dan (mereka) melawan.”
”Pejuang polisi rakyat Slavyansk tidak ingin berbagi kesuksesan militer kami dengan siapa pun,” lanjut dia membantah perlawanan mereka terhadap pasukan Ukraina dibantu pihak Rusia.
(mas)