Roket ditembakkan dari Gaza menghantam Israel
A
A
A
Sindonews.com - Militan Palestina menembakkan roket dari Jalur Gaza semalam. Tembakan roket itu menghantam Israel selatan tanpa menimbulkan kerusakan apapun.
Sebuah pernyataan dari militer Israel mengatakan, roket menghantam area terbuka di kawasan Eshkol. ”Tidak ada (korban) luka atau kerusakan yang dilaporkan,” bunyi pernyataan itu, Jumat (2/5/2014), seperti dilansir Al Arabiya.
Militer Israel mencatat, selama setahun ini lebih dari 100 proyektil telah ditembakkan oleh militan Palestina dari wilayah Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan menghantam Israel. Pekan lalu saja, militan Palestina juga menembakkan tiga roket ke Israel selatan.
Pada hari yang sama pesawat tempur Israel melakukan serangan yang melukai enam orang dengan dalih melakukan operasi anti-teror.
Serangan udara itu terjadi setelah Israel marah karena dua faksi Palestina yakni Hamas dan Fatah yang telah lama berseberangan sudah sepakat berekonsiliasi untuk membangun Palestina.
Rekonsiliasi itu membuat Israel menghentikan perundingan damai yang telah dirintis Israel dan pemimpin otoritas Palestina, Mahmud Abbas. Israel tidak setuju, faksi Hamas ikut memerintah Palestina karena dianggap kelompok penebar teror.
Sebuah pernyataan dari militer Israel mengatakan, roket menghantam area terbuka di kawasan Eshkol. ”Tidak ada (korban) luka atau kerusakan yang dilaporkan,” bunyi pernyataan itu, Jumat (2/5/2014), seperti dilansir Al Arabiya.
Militer Israel mencatat, selama setahun ini lebih dari 100 proyektil telah ditembakkan oleh militan Palestina dari wilayah Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan menghantam Israel. Pekan lalu saja, militan Palestina juga menembakkan tiga roket ke Israel selatan.
Pada hari yang sama pesawat tempur Israel melakukan serangan yang melukai enam orang dengan dalih melakukan operasi anti-teror.
Serangan udara itu terjadi setelah Israel marah karena dua faksi Palestina yakni Hamas dan Fatah yang telah lama berseberangan sudah sepakat berekonsiliasi untuk membangun Palestina.
Rekonsiliasi itu membuat Israel menghentikan perundingan damai yang telah dirintis Israel dan pemimpin otoritas Palestina, Mahmud Abbas. Israel tidak setuju, faksi Hamas ikut memerintah Palestina karena dianggap kelompok penebar teror.
(mas)