NATO: Rusia sekarang jadi musuh!
A
A
A
Sindonews.com – Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO secara resmi menyatakan Rusia saat ini menjadi musuh mereka. Ulah Rusia di Ukraina membuat NATO merasa dipaksa untuk bertindak.
“Kelompok sekutu telah dipaksa untuk mengobati Rusia, karena lebih banyak (terlihat sebagai) musuh daripada pasangan,” kata Wakil Sekretaris Jenderal NATO, Alexander Vershbow, kemarin petang (1/5/2014) seperti dilaporkan Associated Press. (Baca: Lawan Rusia, NATO bertaruh di Ukraina)
Mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Rusia yang berusia 61 tahun itu mengatakan, bahwa peran Moskow dalam krisis yang sedang berlangsung di Ukraina telah memaksa NATO untuk mempertimbangkan kembali tindakan di Rusia. Pasukan militer tambahan akan segera dimobilisasi ke wilayah (Ukraina timur) sebagai wilayah yang mengalami ketegangan.
Vershbow menggaris bawahi tindakan Kremlin dalam peristiwa baru-baru di Ukraina.”Menandai titik balik usaha NATO dalam beberapa dekade untuk menarik Moskow lebih dekat,” katanya, mengacu kepada memburuknya hubungan NATO dan Rusia.
Sebar pasukan
NATO, ujar dia, telah segera menyebarkan pasukan dalam jumlah besar ke Eropa timur. Laman Civil.Ge yang juga mengutip pernyataan Vershbow dalam sebuah diskusi panel di Washington, menulis bahwa NATO harus mengerahkan peralatan (tempur) ke wilayah tersebut.
”Kita perlu meningkatkan dukungan kami untuk reformasi pertahanan dan modernisasi militer dari tetangga Rusia, dan bukan hanya dari Ukraina, tetapi juga Moldova, Georgia, Armenia, dan Azerbaijan,” ucap Vershbow.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, sempat mencium indikasi gerakan pasukan NATO di perbatasan Rusia dan Ukraina yang tidak wajar. ”Belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Shoigu. Gerakan NATO yang sebagian besar berasal dari pasukan Amerika Serikat di dekat perbatasan Rusia dan Ukraian semakin memperburuk situasi di Ukraina timur. (Baca juga: Militer Rusia bergerak karena manuver AS & NATO)
“Kelompok sekutu telah dipaksa untuk mengobati Rusia, karena lebih banyak (terlihat sebagai) musuh daripada pasangan,” kata Wakil Sekretaris Jenderal NATO, Alexander Vershbow, kemarin petang (1/5/2014) seperti dilaporkan Associated Press. (Baca: Lawan Rusia, NATO bertaruh di Ukraina)
Mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Rusia yang berusia 61 tahun itu mengatakan, bahwa peran Moskow dalam krisis yang sedang berlangsung di Ukraina telah memaksa NATO untuk mempertimbangkan kembali tindakan di Rusia. Pasukan militer tambahan akan segera dimobilisasi ke wilayah (Ukraina timur) sebagai wilayah yang mengalami ketegangan.
Vershbow menggaris bawahi tindakan Kremlin dalam peristiwa baru-baru di Ukraina.”Menandai titik balik usaha NATO dalam beberapa dekade untuk menarik Moskow lebih dekat,” katanya, mengacu kepada memburuknya hubungan NATO dan Rusia.
Sebar pasukan
NATO, ujar dia, telah segera menyebarkan pasukan dalam jumlah besar ke Eropa timur. Laman Civil.Ge yang juga mengutip pernyataan Vershbow dalam sebuah diskusi panel di Washington, menulis bahwa NATO harus mengerahkan peralatan (tempur) ke wilayah tersebut.
”Kita perlu meningkatkan dukungan kami untuk reformasi pertahanan dan modernisasi militer dari tetangga Rusia, dan bukan hanya dari Ukraina, tetapi juga Moldova, Georgia, Armenia, dan Azerbaijan,” ucap Vershbow.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, sempat mencium indikasi gerakan pasukan NATO di perbatasan Rusia dan Ukraina yang tidak wajar. ”Belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Shoigu. Gerakan NATO yang sebagian besar berasal dari pasukan Amerika Serikat di dekat perbatasan Rusia dan Ukraian semakin memperburuk situasi di Ukraina timur. (Baca juga: Militer Rusia bergerak karena manuver AS & NATO)
(mas)