Dikhawatirkan, korban feri Sewol tak akan pernah ditemukan
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) pada Kamis (1/5/2014) menyatakan, mereka semakin khawatir kalau tubuh korban feri Sewol yang tenggelam di perairan Korsel dua minggu lalu mungkin tidak akan pernah bisa ditemukan.
Seperti dilansir Channel News Asia, setelah dua minggu melakukan pencarian di dalam dan di sekitar lokasi kapal tenggelam, tim pencari baru bisa menemukan dan mengevakuasi 213 orang. Sementara 89 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Hal ini semakin membuat keluarga korban marah dan frustasi. Mereka kembali menyalahkan pihak pemerintah yang dianggap lambat dalam merespon kecelakaan tersebut sehingga hal ini bisa terjadi. Mereka memaksa pemerintah untuk terus mencari hingga seluruh kerabat mereka ditemukan.
Sebelumnya pada Rabu (30/4/2014) seorang nelayan berhasil menemukan salah seorang korban di perairan dengan jarak 1,5 kilometer dari lokasi kapal tersebut tenggelam. Pemerintah khawatir bahwa korban mungkin terserat arus bahwa, dan terbawa hingga ke lautan lepas.
“Kejadian ini semakin membuat mereka (pemerintah) sadar pentingnya respon dini untuk mencegah hilangnya tubuh para korban,” ungkap juru bicara Kementerian Kelautan dan Perikanan, Park Seung-ki.
Seperti dilansir Channel News Asia, setelah dua minggu melakukan pencarian di dalam dan di sekitar lokasi kapal tenggelam, tim pencari baru bisa menemukan dan mengevakuasi 213 orang. Sementara 89 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Hal ini semakin membuat keluarga korban marah dan frustasi. Mereka kembali menyalahkan pihak pemerintah yang dianggap lambat dalam merespon kecelakaan tersebut sehingga hal ini bisa terjadi. Mereka memaksa pemerintah untuk terus mencari hingga seluruh kerabat mereka ditemukan.
Sebelumnya pada Rabu (30/4/2014) seorang nelayan berhasil menemukan salah seorang korban di perairan dengan jarak 1,5 kilometer dari lokasi kapal tersebut tenggelam. Pemerintah khawatir bahwa korban mungkin terserat arus bahwa, dan terbawa hingga ke lautan lepas.
“Kejadian ini semakin membuat mereka (pemerintah) sadar pentingnya respon dini untuk mencegah hilangnya tubuh para korban,” ungkap juru bicara Kementerian Kelautan dan Perikanan, Park Seung-ki.
(esn)