Eksekusi mati gagal, terpidana AS kena serangan jantung
A
A
A
Sindonews.com – Rasa siksaan dialami Clayton Lockett, terpidana yang dihukum mati di Oklahoma, Amerika Serikat. Eksekusi mati dengan cara suntikan obat gagal dan dia tersiksa hingga akhirnya meninggal karena serangan jantung.
Siksaan suntikan obat mati dalam proses eksekusi itu dia alami 40 menit. Lazimnya, eksekusi mati dengan obat hanya berlangsung beberapa menit setelah disuntikkan.
Namun, 13 menit setelah disuntik, Locket masih hidup, mengangkat kepada dan mulai bergumam. Dokter yang mengeksekusi dengan suntikan mati akhirnya memutuskan untuk menghentikan eksekusi karena terpidana mengalami siksaan hebat.
Juru bicara Departemen Evaluasi Negara di Oklahoma, Jerry Massie, mengatakan proses eksekusi seperti itu akan dievaluasi. ”Kami percaya bahwa pembuluh darah tertiup dan obat-obatan itu tidak bekerja. Direktur akhirnya memerintahkan agar eksekusi dihentikan,” kata Massie, seperti dilansir Reuters, Rabu (30/4/2014).
Berselang sesaat setelah eksekusi dihentikan, Lockett ternyata meninggal karena serangan jantung. Dia terkena serangan jantung satu jam setelah obat eksekusi mati itu disuntikkan.
Eksekusi terhadap Lockett sejatinya telah ditunda selama beberapa minggu karena perdebatan perihal cara eksekusi dengan suntikan obat kimia. Lockett adalah terpidana mati atas kasus pemerkosaan, dan pembunuhan wanita dan gadis kecil beberapa tahun silam.
Siksaan suntikan obat mati dalam proses eksekusi itu dia alami 40 menit. Lazimnya, eksekusi mati dengan obat hanya berlangsung beberapa menit setelah disuntikkan.
Namun, 13 menit setelah disuntik, Locket masih hidup, mengangkat kepada dan mulai bergumam. Dokter yang mengeksekusi dengan suntikan mati akhirnya memutuskan untuk menghentikan eksekusi karena terpidana mengalami siksaan hebat.
Juru bicara Departemen Evaluasi Negara di Oklahoma, Jerry Massie, mengatakan proses eksekusi seperti itu akan dievaluasi. ”Kami percaya bahwa pembuluh darah tertiup dan obat-obatan itu tidak bekerja. Direktur akhirnya memerintahkan agar eksekusi dihentikan,” kata Massie, seperti dilansir Reuters, Rabu (30/4/2014).
Berselang sesaat setelah eksekusi dihentikan, Lockett ternyata meninggal karena serangan jantung. Dia terkena serangan jantung satu jam setelah obat eksekusi mati itu disuntikkan.
Eksekusi terhadap Lockett sejatinya telah ditunda selama beberapa minggu karena perdebatan perihal cara eksekusi dengan suntikan obat kimia. Lockett adalah terpidana mati atas kasus pemerkosaan, dan pembunuhan wanita dan gadis kecil beberapa tahun silam.
(mas)