Menlu Rusia: Ukraina lakukan kejahatan berdarah
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, pada Jumat (25/4/2014) mengatakan, pemerintah baru Ukraina telah melakukan kejahatan berdarah di Ukraina timur. Dia yakin Pemerintah Ukraina akan diadili.
”Mereka (Kiev) mengobarkan perang terhadap rakyat mereka sendiri. Ini adalah kejahatan berdarah dan orang-orang yang mendorong aksi militer untuk melakukan itu akan membayarnya. Saya yakin, (mereka) akan diadili,” kata Lavrov, di Moskow.
Dia mengatakan, Moskow berkomitmen untuk menerapkan perjanjian internasional yang disepakati di Jenewa antara Ukraina, Rusia, Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk meredam ketegangan. Namun, Lavrov menuduh Amerika Serikat mendistorsi cerita tentang apa yang terjadi di Ukraina timur dengan menyudutkan Rusia.
”Rusia tegas akan memberikan kontribusi pada upaya de-eskalasi konflik berdasarkan pendekatan kompromi yang disepakati di Jenewa. Tidak ada tuntutan sepihak. ">Dan kita sedang dihadapkan dengan mereka. Pertama-tama saya maksud dengan Amerika Serikat,” papar Lavrov.
“Amerika yang memiliki kemampuan luar biasa untuk mengubah segalanya,” sindir Lavrov. Dia juga mengkritik Menteri Luar Negeri AS, John Kerry yang menuduh Rusia memperburuk situasi di Ukraina timur. Dia menegaskan situasi di Ukraina timur memanas, karena aksi militer Ukraina yang meredam perbedaan pendapat dengan senjata.
”Mereka (Kiev) mengobarkan perang terhadap rakyat mereka sendiri. Ini adalah kejahatan berdarah dan orang-orang yang mendorong aksi militer untuk melakukan itu akan membayarnya. Saya yakin, (mereka) akan diadili,” kata Lavrov, di Moskow.
Dia mengatakan, Moskow berkomitmen untuk menerapkan perjanjian internasional yang disepakati di Jenewa antara Ukraina, Rusia, Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk meredam ketegangan. Namun, Lavrov menuduh Amerika Serikat mendistorsi cerita tentang apa yang terjadi di Ukraina timur dengan menyudutkan Rusia.
”Rusia tegas akan memberikan kontribusi pada upaya de-eskalasi konflik berdasarkan pendekatan kompromi yang disepakati di Jenewa. Tidak ada tuntutan sepihak. ">Dan kita sedang dihadapkan dengan mereka. Pertama-tama saya maksud dengan Amerika Serikat,” papar Lavrov.
“Amerika yang memiliki kemampuan luar biasa untuk mengubah segalanya,” sindir Lavrov. Dia juga mengkritik Menteri Luar Negeri AS, John Kerry yang menuduh Rusia memperburuk situasi di Ukraina timur. Dia menegaskan situasi di Ukraina timur memanas, karena aksi militer Ukraina yang meredam perbedaan pendapat dengan senjata.
(mas)