Dunia internasional kecam Pilpres di Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Suriah dikabarkan akan menggelar pemilihan presiden mereka pada 3 Juni mendatang. Pemilihan ini bisa membawa presiden yang saat ini berkuasa, Bashar al Assad, kembali menjadi presiden untuk ketiga kalinya.
Namun, pemilihan presiden ini mendapat banyak kecaman dari dunia internasional. Bahkan, dunia Barat dan negara-negara Arab menyebut pemilihan ini sebagai parodi demokrasi.
"Ini adalah keadaan di mana realitas sudah dipisahkan, dia (Assad) tidak memiliki legitimasi apapun, baik sebelum atau sesudah pemilu teaterikal ini dihelat," ujar perwakilan Kelompok Oposisi Koalisi Nasional yang didukung Barat, Monzer Akbik. seperti dilansir Reuters, Selasa (22/4/2014).
Sementara itu, Amerika Serikat melalui juru bicara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri mereka, Jen Psaki mennyatakan, rezim Assad tidak akan bisa mengadakan pemilihan presiden dengan adil, bebas, dan kredibel.
Pemilihan presiden di Suriah juga diramalkan dapat mengancam pembicaraan damai antara pihak pemerintah dengan pihak pemerintah yang hingga saat ini belum menghasilkan apapun.
Namun, pemilihan presiden ini mendapat banyak kecaman dari dunia internasional. Bahkan, dunia Barat dan negara-negara Arab menyebut pemilihan ini sebagai parodi demokrasi.
"Ini adalah keadaan di mana realitas sudah dipisahkan, dia (Assad) tidak memiliki legitimasi apapun, baik sebelum atau sesudah pemilu teaterikal ini dihelat," ujar perwakilan Kelompok Oposisi Koalisi Nasional yang didukung Barat, Monzer Akbik. seperti dilansir Reuters, Selasa (22/4/2014).
Sementara itu, Amerika Serikat melalui juru bicara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri mereka, Jen Psaki mennyatakan, rezim Assad tidak akan bisa mengadakan pemilihan presiden dengan adil, bebas, dan kredibel.
Pemilihan presiden di Suriah juga diramalkan dapat mengancam pembicaraan damai antara pihak pemerintah dengan pihak pemerintah yang hingga saat ini belum menghasilkan apapun.
(esn)