Ekonomi lesu, wilayah di AS ingin legalkan prostitusi & ganja
A
A
A
Sindonews.com – Setelah menderita resesi (kelesuan) ekonomi selama delapan tahun, Puerto Rico, wilayah persemakmuran di Amerika Serikat, sedang memikirkan cara untuk membuat ekonomi mereka bangkit. Salah satu wacana yang muncul, termasuk ingin melegalkan prostitusi dan ganja.
Di negara bagian AS itu, menurut data di Fusion.net, pengangguran mencapai sebesar 15 persen. Sedangkan 45 persen penduduknya hidup dalam kemiskinan. Wacana melegalkan prostitusi dan ganja dengan harapan membangkitkan ekonomi Puerto Rico telah bermunculan dan telah dibahas parlemen setempat.
Menurut Associated Press, selain wacana itu jumlah hari libur untuk instansi pemerintah juga akan dikurangi. Terkait wancana melegalkan prostitusi dan ganja, komite pemerintah terkait sedang mempertimbangkannya.
”Kami sedang mempelajari semua alternatif dan semua kemungkinan,” kata senator setempat, Maria Teresa Gonzalez, yang dilansir AP, semalam (21/4/2014).
”Perubahan selalu membawa ketidaknyamanan. Saya yakin bahwa sebelum kita berbicara tentang sesuatu yang dramatis dan bencana seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) , kita harus mempertimbangkan ide-ide lain.”
Wacana itu juga masih menunggu dukungan dari gubernur setempat, Alejandro Garcia Padilla. Menurut Gonzales, selain wacana pelegalan prostitusi dan ganja, pengurangan hari libur pejabat pemerintah dianggap kebijakan efektif. Sebab, akan menghemat anggaran USD500 juta dolar setahun.
Di negara bagian AS itu, menurut data di Fusion.net, pengangguran mencapai sebesar 15 persen. Sedangkan 45 persen penduduknya hidup dalam kemiskinan. Wacana melegalkan prostitusi dan ganja dengan harapan membangkitkan ekonomi Puerto Rico telah bermunculan dan telah dibahas parlemen setempat.
Menurut Associated Press, selain wacana itu jumlah hari libur untuk instansi pemerintah juga akan dikurangi. Terkait wancana melegalkan prostitusi dan ganja, komite pemerintah terkait sedang mempertimbangkannya.
”Kami sedang mempelajari semua alternatif dan semua kemungkinan,” kata senator setempat, Maria Teresa Gonzalez, yang dilansir AP, semalam (21/4/2014).
”Perubahan selalu membawa ketidaknyamanan. Saya yakin bahwa sebelum kita berbicara tentang sesuatu yang dramatis dan bencana seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) , kita harus mempertimbangkan ide-ide lain.”
Wacana itu juga masih menunggu dukungan dari gubernur setempat, Alejandro Garcia Padilla. Menurut Gonzales, selain wacana pelegalan prostitusi dan ganja, pengurangan hari libur pejabat pemerintah dianggap kebijakan efektif. Sebab, akan menghemat anggaran USD500 juta dolar setahun.
(mas)