Tabrakan dahsyat di AS, renggut 10 orang
A
A
A
Sindonews.com – Tabrakan dahsyat yang melibatkan bus dan truk trailer FedEx, di California, Amerika Serikat kemarin, menewaskan 10 orang, di mana lima di antaranya calon mahasiswa. Tabrakan itu memicu ledakan dan kebakaran yang menghanguskan kedua kendaraan tersebut.
Penyelidikan yang dilakukan pada Sabtu (12/4/2014), fokus kepada penyebab truk berbelok arah yang diluar kendali. Sehari setelah kecelakaan itu , masih belum jelas apakah kecelakaan itu akibat kelalaian sopir truk atau karena kegagalan mekanis.
Kepolisian lalu lintas California mengatakan, ledakan dahsyat terdengar oleh masyarakat di dekat Orland, sekitar 145 km sebelah utara dari Sacramento, California. Demikian keterangan pejebat kepolisian setempat, Glenn Larry Jones.
Beberapa korban tewas antara lain, dua pengemudi, lima siswa SMA dan beberapa petugas perekrut calon mahasiswa yang hendak mengunjungi Universitas Humboldt State, di Arcata , California.
Lebih dari 30 lainnya mengalami luka-luka dalam kecelakaan itu. ”Kami tidak tahu apakah sopir truk FedEx tertidur, atau ia mengalami kegagalan mekanis dengan kendaraan yang dikemudian,” kata kepala penyidik Letnan Scott Fredrick , seperti dikutip Reuters.
Penyelidikan yang dilakukan pada Sabtu (12/4/2014), fokus kepada penyebab truk berbelok arah yang diluar kendali. Sehari setelah kecelakaan itu , masih belum jelas apakah kecelakaan itu akibat kelalaian sopir truk atau karena kegagalan mekanis.
Kepolisian lalu lintas California mengatakan, ledakan dahsyat terdengar oleh masyarakat di dekat Orland, sekitar 145 km sebelah utara dari Sacramento, California. Demikian keterangan pejebat kepolisian setempat, Glenn Larry Jones.
Beberapa korban tewas antara lain, dua pengemudi, lima siswa SMA dan beberapa petugas perekrut calon mahasiswa yang hendak mengunjungi Universitas Humboldt State, di Arcata , California.
Lebih dari 30 lainnya mengalami luka-luka dalam kecelakaan itu. ”Kami tidak tahu apakah sopir truk FedEx tertidur, atau ia mengalami kegagalan mekanis dengan kendaraan yang dikemudian,” kata kepala penyidik Letnan Scott Fredrick , seperti dikutip Reuters.
(mas)