Anwar Ibrahim: Malaysia sembunyikan info soal MH370
A
A
A
Sindonews.com - Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, mengecam Putrajaya dengan menuduh bahwa mereka menyembunyikan informasi tentang tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Hal itu dibeberkan Anwar kepada media Inggris, Telegraph.
Anwar, yang baru-baru ini bebas dari tuduhan kasus sodomi, mengaku bingung, mengapa sistem radar canggih Merconi milik Malaysia gagal mendeteksi penyimpangan rute pesawat MH370.
Dalam sebuah wawancara, Anwar mengatakan ia mengatakan, sistem radar yang paling canggih di dunia sejatinya sudah dipasang di dekat Laut China Selatan yang meliputi garis pantai timur dan barat.
“Itu (alasan Malaysia) tidak hanya tidak bisa diterima, tapi tidak mungkin, bahwa pesawat belum terlihat oleh sistem radar Marconi setelah mengubah arah,” kata Anwar. Sistem radar, menurut Anwar, akan langsung mendeteksi pesawat tipe Boeing 777 itu, karena melakukan perjalanan dari timur ke barat, setidaknya di empat negara bagian Malaysia.
“Saya percaya pemerintah lebih tahu dari kita. Mereka memiliki kewenangan untuk menginstruksikan Angkatan Udara atau Malaysia Airlines,” lanjut Anwar. ”Mereka yang mengetahui sebagian dari data-data informasi penting yang hilang tentang pemahaman kita bahwa pesawat MH370 hilang misterius,” ucap Anwar kepada media Inggris itu, kemarin (3/4/2014).
Anwar juga membela pilot pesawat MH370, Kapten Zaharie Ahmad Shah, yang merupakan anggota PKR (partai oposisi). Anwar mengaku mengenal sosok Zaharie secara pribadi. “Saya rasa Anda tidak boleh memfitnah terhadap orang-orang, sampai Anda memiliki bukti untuk mendukung itu,” katanya.
”Jika Anda mengatakan bahwa pilot mungkin telah terlibat, bagaimana dengan penyembunyian (informasi)? Dia tidak bisa menyembunyikan data radar. Dia tidak bisa memerintahkan Angkatan Udara untuk tetap benar-benar diam. Atau perdana menteri untuk tetap benar-benar diam. Penyelidikan harus mendalam dan terbuka,” imbuh Anwar.
Anwar juga mengecam tuduhan kepada Zaharie, hanya semata-mata pilot tersebut merupakan pendukung demokrasi. ”Untuk menghukum seseorang karena ia adalah pendukung demokrasi sungguh tidak bisa dibenarkan. Karena itu, tidak ada yang boleh menghentikan polisi atau pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan terbuka dan adil kepada siapa pun, termasuk operator radar, bahkan menteri pertahanan. Mengapa mereka menyembunyikan informasi ini?,” tegas Anwar.
Anwar, yang baru-baru ini bebas dari tuduhan kasus sodomi, mengaku bingung, mengapa sistem radar canggih Merconi milik Malaysia gagal mendeteksi penyimpangan rute pesawat MH370.
Dalam sebuah wawancara, Anwar mengatakan ia mengatakan, sistem radar yang paling canggih di dunia sejatinya sudah dipasang di dekat Laut China Selatan yang meliputi garis pantai timur dan barat.
“Itu (alasan Malaysia) tidak hanya tidak bisa diterima, tapi tidak mungkin, bahwa pesawat belum terlihat oleh sistem radar Marconi setelah mengubah arah,” kata Anwar. Sistem radar, menurut Anwar, akan langsung mendeteksi pesawat tipe Boeing 777 itu, karena melakukan perjalanan dari timur ke barat, setidaknya di empat negara bagian Malaysia.
“Saya percaya pemerintah lebih tahu dari kita. Mereka memiliki kewenangan untuk menginstruksikan Angkatan Udara atau Malaysia Airlines,” lanjut Anwar. ”Mereka yang mengetahui sebagian dari data-data informasi penting yang hilang tentang pemahaman kita bahwa pesawat MH370 hilang misterius,” ucap Anwar kepada media Inggris itu, kemarin (3/4/2014).
Anwar juga membela pilot pesawat MH370, Kapten Zaharie Ahmad Shah, yang merupakan anggota PKR (partai oposisi). Anwar mengaku mengenal sosok Zaharie secara pribadi. “Saya rasa Anda tidak boleh memfitnah terhadap orang-orang, sampai Anda memiliki bukti untuk mendukung itu,” katanya.
”Jika Anda mengatakan bahwa pilot mungkin telah terlibat, bagaimana dengan penyembunyian (informasi)? Dia tidak bisa menyembunyikan data radar. Dia tidak bisa memerintahkan Angkatan Udara untuk tetap benar-benar diam. Atau perdana menteri untuk tetap benar-benar diam. Penyelidikan harus mendalam dan terbuka,” imbuh Anwar.
Anwar juga mengecam tuduhan kepada Zaharie, hanya semata-mata pilot tersebut merupakan pendukung demokrasi. ”Untuk menghukum seseorang karena ia adalah pendukung demokrasi sungguh tidak bisa dibenarkan. Karena itu, tidak ada yang boleh menghentikan polisi atau pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan terbuka dan adil kepada siapa pun, termasuk operator radar, bahkan menteri pertahanan. Mengapa mereka menyembunyikan informasi ini?,” tegas Anwar.
(mas)