AS berencana kirim pasukan tambahan ke Rumania
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah meminta izin untuk menambah jumlah pasukan serta pesawat mereka di sebuah pangkalan udara NATO di Rumania.
Presiden Rumania, Traian Basescu mengkonfirmasi hal tersebut. Tujuan AS menambah jumlah pasukan mereka di Rumania adalah untuk mencegah intervensi Rusia, yang dikabarkan sedang mencoba untuk membangkitkan kejayaan Uni Soviet dengan cara dengan menarik kembali negara-negara pecahannya.
Pasukan AS telah menggunakan Pangkalan Udara Mihail Kogalniceanu di Laut Hitam, di wilayah timur Rumania sejak 1999. Ini merupakan markas pusat pasukan AS ketika akan pergi ke Afghanistan dan terletak tidak jauh dari semenanjung Crimea.
"Kedutaan besar AS di Bucharest telah meminta dukungan dari Pemerintah Rumania untuk memperluas operasi di Mihail Kogalniceanu," ungkap Basescu dalam sebuah surat pemberitahuan kepada juru bicara Parlemen Rendah Rumania, seperti dilansir Reuters, Selasa (1/4/2014).
Sebelumnya, para Menteri Luar Negeri dari 28 negara anggota NATO telah bertemu di Brussels untuk membahas cara-cara meningkatkan keamanan negara-negara eks Uni Soviet yang menjadi anggota Nato, setelah Rusia berhasil mengambil alih Crimea.
Presiden Rumania, Traian Basescu mengkonfirmasi hal tersebut. Tujuan AS menambah jumlah pasukan mereka di Rumania adalah untuk mencegah intervensi Rusia, yang dikabarkan sedang mencoba untuk membangkitkan kejayaan Uni Soviet dengan cara dengan menarik kembali negara-negara pecahannya.
Pasukan AS telah menggunakan Pangkalan Udara Mihail Kogalniceanu di Laut Hitam, di wilayah timur Rumania sejak 1999. Ini merupakan markas pusat pasukan AS ketika akan pergi ke Afghanistan dan terletak tidak jauh dari semenanjung Crimea.
"Kedutaan besar AS di Bucharest telah meminta dukungan dari Pemerintah Rumania untuk memperluas operasi di Mihail Kogalniceanu," ungkap Basescu dalam sebuah surat pemberitahuan kepada juru bicara Parlemen Rendah Rumania, seperti dilansir Reuters, Selasa (1/4/2014).
Sebelumnya, para Menteri Luar Negeri dari 28 negara anggota NATO telah bertemu di Brussels untuk membahas cara-cara meningkatkan keamanan negara-negara eks Uni Soviet yang menjadi anggota Nato, setelah Rusia berhasil mengambil alih Crimea.
(esn)