Ukraina tuduh Rusia invasi bandara Crimea
A
A
A
Sindonews.com – Bandara Crimea, di Ukraina diserbu sekelompok orang bersenjata. Pemerintah Ukraina menuduh Rusia di balik invasi bersenjata itu, setelah Viktor Yanukovych yang merupakan sekutu Rusia digulingkan.
Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov, pada Jumat (28/2/2014), menuduh pasukan Rusia yang melakukan penyerbuan itu. Kelompok bersenjata itu memblokir salah satu pangkalan udara militer dan menyerbu bandara yang ada di semenanjung Laut Hitam, semalam.
”Saya menganggap apa yang terjadi itu, sebagai invasi bersenjata dan pendudukan,” tulis Avakov dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya.
Meski dilaporkan telah diserbu, aktivitas di bandara di Simferopol, Ibukota Crimea tetap beroperasi normal pada Jumat pagi. Penumpang, seperti dikutip AFP, bisa mengakses bandara secara normal.
Kendati demikian, selusin orang bersenjata tak dikenal masih terlihat di luar wilayah bandara. Mereka tidak menanggapi pertanyaan, perihal asal-usul mereka.
Kantor berita Interfax, sebelumnya telah melaporkan, bahwa sekitar 50 orang bersenjata tak dikenal membawa bendera Rusia menduduki bangunan bandara sejak semalam. Aksi itu menyusul, didudukinya bangunan pemerintahan dan parlemen di berbegai daerah di Ukraina oleh massa pro-Moskow.
Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov, pada Jumat (28/2/2014), menuduh pasukan Rusia yang melakukan penyerbuan itu. Kelompok bersenjata itu memblokir salah satu pangkalan udara militer dan menyerbu bandara yang ada di semenanjung Laut Hitam, semalam.
”Saya menganggap apa yang terjadi itu, sebagai invasi bersenjata dan pendudukan,” tulis Avakov dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya.
Meski dilaporkan telah diserbu, aktivitas di bandara di Simferopol, Ibukota Crimea tetap beroperasi normal pada Jumat pagi. Penumpang, seperti dikutip AFP, bisa mengakses bandara secara normal.
Kendati demikian, selusin orang bersenjata tak dikenal masih terlihat di luar wilayah bandara. Mereka tidak menanggapi pertanyaan, perihal asal-usul mereka.
Kantor berita Interfax, sebelumnya telah melaporkan, bahwa sekitar 50 orang bersenjata tak dikenal membawa bendera Rusia menduduki bangunan bandara sejak semalam. Aksi itu menyusul, didudukinya bangunan pemerintahan dan parlemen di berbegai daerah di Ukraina oleh massa pro-Moskow.
(mas)