Imbas kerusuhan berdarah, Yanukovych dipecat

Minggu, 23 Februari 2014 - 15:05 WIB
Imbas kerusuhan berdarah,...
Imbas kerusuhan berdarah, Yanukovych dipecat
A A A
Sindonews.com - Kerusuhan berdarah yang menewaskan 77 orang membuat parlemen Ukraina memutuskan untuk memberhentikan Viktor Yanukovych sebagai Presiden. Parlemen juga memutuskan untuk menggelar pemilihan umum yang dipercepat pada 25 Mei.

Pihak Yanukovych menolak keputusan parlemen tersebut. Dalam pidato di televisi nasional, yang direkam beberapa jam sebelum parlemen menggelar pertemuan tersebut, Yanukovych mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengundurkan diri dan menggambarkan langkah lawan-lawan politiknya sebagai vandalisme, aksi bandit, dan kudeta.

Dia juga menegaskan tindakan parlemen memilih ketua yang baru adalah melanggar hukum. Parlemen juga membebaskan pemimpin oposisi dari penjara, Yulia Tymoshenko, yang sebelumnya ditahan di sebuah rumah sakit di kota Kharkiv, Ukraina timur.

Seperti yang dilansir BBC, Minggu (23/2/2014), Tymoshenko menuju Lapangan Kemerdekaan di ibukota Kiev yang sejak November lalu yang menjadi pusat aksi menentang pemerintah pimpinan Yanukovyc.
Kerusuhan di Ukraina bermula dari krisis politik, di mana massa anti pemerintah menghendaki Ukraina berintegrasi dengan Uni Eropa.

Namun, Presiden Yanukovych menolak menandatangani perjanjian kerjasama dengan Uni Eropa dan memilih bekerjasama dengan Rusia.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1004 seconds (0.1#10.140)