Korban rusuh di Ukraina bertambah
A
A
A
Sindonews.com – Kementerian Kesehatan Ukraina melaporkan, bahwa jumlah korban kerusuhan di negara itu bertambah menjadi 28 orang, Kamis (20/2/2014).
“Empat orang anak di bawah usia 18 tahun dan dua warga negara asing menjadi korban dalam kerusuhan tersebut,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Ukraina, seperti dilansir AFP.
Pernyataan itu juga menambahkan, 88 orang petugas kepolisian dan satu orang anggota parlemen menderita luka-luka akibat kerusuhan tersebut.
Presiden Yanukovych menyerukan gencatan senjata dan akan mengadakan negoisasi dengan pihak opoisisi, setelah bertemu dengan tiga angota parlemen yang berasal dari kubu oposisi.
Kerusuhan di Ukraina, bermula dari krisis politik, di mana massa anti pemerintah menghendaki Ukraina berintegrasi dengan Uni Eropa. Namun, Presiden Yanukovych menolak menandatangani perjanjian kerjasama dengan Uni Eropa dan memilih bekerjasama dengan Rusia.
Keputusan presiden itu membuat massa pro-oposisi marah dan menuntut Presiden Yanukovych mundur.
“Empat orang anak di bawah usia 18 tahun dan dua warga negara asing menjadi korban dalam kerusuhan tersebut,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Ukraina, seperti dilansir AFP.
Pernyataan itu juga menambahkan, 88 orang petugas kepolisian dan satu orang anggota parlemen menderita luka-luka akibat kerusuhan tersebut.
Presiden Yanukovych menyerukan gencatan senjata dan akan mengadakan negoisasi dengan pihak opoisisi, setelah bertemu dengan tiga angota parlemen yang berasal dari kubu oposisi.
Kerusuhan di Ukraina, bermula dari krisis politik, di mana massa anti pemerintah menghendaki Ukraina berintegrasi dengan Uni Eropa. Namun, Presiden Yanukovych menolak menandatangani perjanjian kerjasama dengan Uni Eropa dan memilih bekerjasama dengan Rusia.
Keputusan presiden itu membuat massa pro-oposisi marah dan menuntut Presiden Yanukovych mundur.
(esn)