Tak tolong rakyatnya hingga tewas, Pemerintah Mesir dihujat
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Mesir menjadi bulan-bulanan hujatan rakyatnya di media sosial. Musbabanya, Pemerintah Mesir dianggap menolak mengirimkan pesawat bantuan untuk menyelamatkan empat warganya yang terjebak badai salju di Sinai selatan.
Keempat warga itu pun akhirnya tewas. Rakyat Mesir marah dan menghujat pemerintah via media sosial. Para korban tewas itu, merupakan bagian dari delapan orang yang menempuh perjalanan ke Saint Catherine, daerah Sinai Kamis pekan lalu.Namun, mereka tersesat setelah badai salju menghantam daerah pegunungan. Empat orang tewas Selasa lalu.
”Kami harus terus diingatkan, betapa murah kita di mata negara kita sendiri,” sindir salah satu pengguna Twitter. ”Setelah kecelakaan di Saint Catherine, otoritas resmi Mesir seperti tanah mati,” bunyi hujatan pengguna Twitter lain.
Beberapa teman korban, mengaku telah menghubungi pihak berwenang untuk minta bantuan. Tapi, permohonan itu diabaikan. ”Mereka seharusnya kembali pada hari Minggu, tetapi ketika kami diberitahu bahwa mereka tidak kembali, kami mulai khawatir,” Tamer Abdel Aziz, salah satu teman korban kepada Al Arabiya, semalam (19/2/2014), sesaat setelah menghadiri pemakaman para korban di Kairo.
Menurut Aziz, petugas yang dihubungi itu mengatakan, bantuan pesawat akan dikirim jika salah satu dari korban merupakan warga asing. ”Saya ditanya, apa kebangsaan mereka? Saya mengatakan mereka semua orang Mesir,” kenang Abdel Aziz.
”Orang yang berbicara dengan saya itu untuk menjawab dengan nada sedih; ’Jika mereka adalah orang asing, izin (untuk mengirim pesawat) bisa telah dikeluarkan lebih cepat’,” lanjut dia menirukan ucapan petugas itu.
Juru bicara Angkatan Darat Mesir, Kolonel Ahmed Mohamed Ali, mengatakan bahwa kondisi cuaca di Sinai memang memburuk. Suhu udara, katanya mencapai minus 11 derajat celsius, sehingga upaya penyelamatan sulit dilakukan.
Sementara itu, Juru bicara Gubernur Sinai Selatan, Jenderal Adel Kassab, membantah bahwa pemerintah gagal bertindak cepat untuk menyelamatkan pejalan kaki. ”Misi kami adalah untuk menyelamatkan jiwa, tanpa memandang agama atau kebangsaannya,” katanya.
(mas)