Tiga kasus flu burung ditemukan di Kamboja
A
A
A
Sindonews.com - Seorang anak berusia empat tahun yang berasal dari Provinsi Kratie, Kamboja, dinyatakan telah tertular virus H5N1. Ini menjadi kasus ke tiga sepanjang 2014. Demikian diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia dan Kementerian Kesehatan Kamboja kepada media lokal, Rabu (19/2/2014).
Anak itu dinyatakan terinfeksi virus H5N1 pada Jumat pekan lalu, setelah sebelumnya menderita demam tinggi, mimisan, sakit tenggorokan, dan menderita batuk.
"Anak itu dirawat di Rumah Sakit Provinsi Kratie, Kamis pekan lalu dan Tamiflu diberikan pada hari yang sama," sebut pernyataan Kementerian Kesehatan Kamboja, seperti dikutip dari news.com.cn.
"Gejala-gejala ringan masih nampak, namun anak itu sekarang dalam kondisi baik," lanjut pernyataan itu. Anak tersebut diketahui pernah melakukan kontak dengan unggas yang mati beberapa bulan sebelum dia terjangkit virus mematikan ini.
"Selama ini, virus H5N1 tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Kamboja dan anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan dan beresiko tinggi terserang virus tersebut," kata Menteri Kesehatan Vietnam Mam Bunheng.
"Saya mendorong orang tua dan wali untuk menjauhkan anak-anak dari unggas yang sakit atau mati dan memastikan anak-anak mencuci tangan mereka dengan sabun setelah kontak dengan unggas," tambah Bungheg.
Flu burung pertama kali diidentifikasi di Kamboja sepuluh tahun yang lalu. Sampai saat ini, dilaporkan 50 kasus serangan virus tersebut kepada manusia dan menewaskan 34 orang.
Anak itu dinyatakan terinfeksi virus H5N1 pada Jumat pekan lalu, setelah sebelumnya menderita demam tinggi, mimisan, sakit tenggorokan, dan menderita batuk.
"Anak itu dirawat di Rumah Sakit Provinsi Kratie, Kamis pekan lalu dan Tamiflu diberikan pada hari yang sama," sebut pernyataan Kementerian Kesehatan Kamboja, seperti dikutip dari news.com.cn.
"Gejala-gejala ringan masih nampak, namun anak itu sekarang dalam kondisi baik," lanjut pernyataan itu. Anak tersebut diketahui pernah melakukan kontak dengan unggas yang mati beberapa bulan sebelum dia terjangkit virus mematikan ini.
"Selama ini, virus H5N1 tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Kamboja dan anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan dan beresiko tinggi terserang virus tersebut," kata Menteri Kesehatan Vietnam Mam Bunheng.
"Saya mendorong orang tua dan wali untuk menjauhkan anak-anak dari unggas yang sakit atau mati dan memastikan anak-anak mencuci tangan mereka dengan sabun setelah kontak dengan unggas," tambah Bungheg.
Flu burung pertama kali diidentifikasi di Kamboja sepuluh tahun yang lalu. Sampai saat ini, dilaporkan 50 kasus serangan virus tersebut kepada manusia dan menewaskan 34 orang.
(esn)