Ukraina kacau balau, 20 orang tewas
A
A
A
Sindonews.com –Kerusuhan besar kembali pecah di Kiev, Ukraina, sejak semalam. Hingga kini (19/2/2014), 20 orang dilaporkan tewas, di mana sembilan di antaranya petugas polisi.
Kekacauan itu bermula dari para demonstran anti-pemerintah menyerang polisi. Mereka menyegel bangunan, dan membakar sejumlah kendaraan. Dari sejumlah korban tewas, beberapa di antaranya mengalami luka bakar dan tembak.
Suara tembakan juga terdengar di wilayah Kiev. Kantor berita RIA Novosty melaporkan, Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych dan pemimpin oposisi Ukraina, Vitaly Klitschko, tidak mencapai kesepakatan dalam pertemuan darurat.
“Pada 23.00 waktu setempat, 221 orang telah mendapat perawatan medis. Sekitar 114 dari mereka dirawat di rumah sakit. Ada 11 korban jiwa,” bunyi pernyataan Departemen Kesehatan Ukraina.
Rumah sakit Kiev, kewalahan untuk menangani para korban luka yang berada di jalan. Sedangkan Kementerian Dalam Negeri Ukraina, melaporkan, bahwa 135 aparat penegak hukum telah dibawa ke rumah sakit. Di mana, 35 di antaranya dalam kondisi kritis .
Sementara itu, ribuan orang terus menduduki Kiev Independence Square dan berhadapan dengan aparat kepolisian yang ingin membubarkan massa. Presiden Yanukovych, telah memerintahkan, agar daerah Maidan Square disterilkan. Perintah itu semakin membuat massa anti-pemerintah semakin marah.
Kerusuhan di Ukraina, bermula dari krisis politik. Di mana, massa anti-pemerintah menghendaki Ukraina berintegrasi dengan Uni Eropa. Namun, Presiden Yanukovych menolak menandatangani perjanjian kerjasama dengan Uni Eropa dan memilih bekerjasama dengan Rusia. Keputusan presiden itu membuat massa pro-oposisi marah dan menuntut Presiden Yanukovych mundur.
Kekacauan itu bermula dari para demonstran anti-pemerintah menyerang polisi. Mereka menyegel bangunan, dan membakar sejumlah kendaraan. Dari sejumlah korban tewas, beberapa di antaranya mengalami luka bakar dan tembak.
Suara tembakan juga terdengar di wilayah Kiev. Kantor berita RIA Novosty melaporkan, Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych dan pemimpin oposisi Ukraina, Vitaly Klitschko, tidak mencapai kesepakatan dalam pertemuan darurat.
“Pada 23.00 waktu setempat, 221 orang telah mendapat perawatan medis. Sekitar 114 dari mereka dirawat di rumah sakit. Ada 11 korban jiwa,” bunyi pernyataan Departemen Kesehatan Ukraina.
Rumah sakit Kiev, kewalahan untuk menangani para korban luka yang berada di jalan. Sedangkan Kementerian Dalam Negeri Ukraina, melaporkan, bahwa 135 aparat penegak hukum telah dibawa ke rumah sakit. Di mana, 35 di antaranya dalam kondisi kritis .
Sementara itu, ribuan orang terus menduduki Kiev Independence Square dan berhadapan dengan aparat kepolisian yang ingin membubarkan massa. Presiden Yanukovych, telah memerintahkan, agar daerah Maidan Square disterilkan. Perintah itu semakin membuat massa anti-pemerintah semakin marah.
Kerusuhan di Ukraina, bermula dari krisis politik. Di mana, massa anti-pemerintah menghendaki Ukraina berintegrasi dengan Uni Eropa. Namun, Presiden Yanukovych menolak menandatangani perjanjian kerjasama dengan Uni Eropa dan memilih bekerjasama dengan Rusia. Keputusan presiden itu membuat massa pro-oposisi marah dan menuntut Presiden Yanukovych mundur.
(mas)