Penyadapan terbaru, kado pahit lawatan Menlu AS ke RI
A
A
A
Sindonews.com – Bocoran Edward Snowden soal penyadapan intelijen Asutralia bersama National Security Agency (NSA) Amerika Serikat (AS) terhadap pengguna telepon di Indonesia menjadi “kado pahit” bagi Indonesia. Pasalnya, bocoran itu bertepatan dengan lawatan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry ke Tanah Air.
Menurut bocoran Snowden, intelijen Australia melakukan aksi penyadapan besar-besaran terhadap pengguna telepon di Indonesia. Tidak hanya ditargetkan kepada tersangka teroris dan tokoh politik Indonesia, tapi penyadapan itu disebut Snowden meluas.
Dalam sebuah dokumen NSA tahun 2012 , Direktorat Sinyal Australia telah mengakses data Indosat, operator telekomunikasi satelit domestik di Indonesia. Data yang diaskes, menurut bocoran yang dilansir New York Times, termasuk data tentang pejabat Indonesia di berbagai departemen pemerintah.
Kemudian dokumen tahun 2013, mengungkap bahwa Direktorat Sinyal Australia mengunduh hampir 1,8 juta kunci utama enkripsi, yang digunakan untuk melindungi percakapan orang-orang di Indonesia.
NSA sendiri hingga hari ini (17/2/2014) belum memberikan klarifikasi soal bocoran dari Snowden. Masalah penyadapan terhadap Indonesia sendiri juga tidak menjadi agenda pembicaran dalam lawatan Menlu AS, John Kerry ke Indonesia.
Sedangkan Perdana Menteri Australia, Tonny Abbott, justru mengklaim penyadapan itu untuk membantu Indonesia, terutama dalam masalah keamanan. ”Kami mengumpulkan data intelijen untuk menyelamatkan nyawa warga Australia .Untuk menyelamatkan kehidupan orang lain,” kata Abbott.
”Untuk mempromosikan nilai-nilai universal kemanusiaan dan untuk membantu teman-teman dan tetangga kami, termasuk Indonesia,” lanjut Abbott.
Menurut bocoran Snowden, intelijen Australia melakukan aksi penyadapan besar-besaran terhadap pengguna telepon di Indonesia. Tidak hanya ditargetkan kepada tersangka teroris dan tokoh politik Indonesia, tapi penyadapan itu disebut Snowden meluas.
Dalam sebuah dokumen NSA tahun 2012 , Direktorat Sinyal Australia telah mengakses data Indosat, operator telekomunikasi satelit domestik di Indonesia. Data yang diaskes, menurut bocoran yang dilansir New York Times, termasuk data tentang pejabat Indonesia di berbagai departemen pemerintah.
Kemudian dokumen tahun 2013, mengungkap bahwa Direktorat Sinyal Australia mengunduh hampir 1,8 juta kunci utama enkripsi, yang digunakan untuk melindungi percakapan orang-orang di Indonesia.
NSA sendiri hingga hari ini (17/2/2014) belum memberikan klarifikasi soal bocoran dari Snowden. Masalah penyadapan terhadap Indonesia sendiri juga tidak menjadi agenda pembicaran dalam lawatan Menlu AS, John Kerry ke Indonesia.
Sedangkan Perdana Menteri Australia, Tonny Abbott, justru mengklaim penyadapan itu untuk membantu Indonesia, terutama dalam masalah keamanan. ”Kami mengumpulkan data intelijen untuk menyelamatkan nyawa warga Australia .Untuk menyelamatkan kehidupan orang lain,” kata Abbott.
”Untuk mempromosikan nilai-nilai universal kemanusiaan dan untuk membantu teman-teman dan tetangga kami, termasuk Indonesia,” lanjut Abbott.
(mas)